Relasi antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tampaknya sedang mengalami keretakan. Perseteruan di antara dua tokoh berpengaruh ini memancing berbagai komentar, termasuk sindiran jenaka dari beberapa pejabat Rusia.
Seiring dengan memburuknya perselisihan antara Musk dan Trump, salah satu pendukung setia Trump, Stephen Bannon, bahkan menyerukan agar Musk dideportasi dengan alasan status imigran ilegalnya. Bannon juga mengusulkan agar Trump menyita perusahaan Musk, SpaceX.
Menanggapi seruan tersebut, sejumlah tokoh penting Rusia justru menyarankan agar Musk mencari perlindungan suaka di Rusia, mengikuti jejak Edward Snowden, sang pembocor informasi rahasia, serta Jan Marsalek, buronan kasus Wirecard.
Dmitry Rogozin, mantan kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos), turut menyampaikan pendapatnya. Rogozin, yang kini menjabat posisi penting di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, mengajak Musk untuk meninggalkan AS dan bergabung dengan militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
“Elon @elonmusk, jangan berkecil hati! Anda sangat dihormati di Rusia. Apabila Anda menghadapi masalah yang tak terpecahkan di AS, datanglah ke sini dan bergabunglah dengan kami – para pejuang ‘Bars-Sarmat’,” tulis Rogozin dalam unggahannya di X, seperti yang dikutip dari The Washington Post, Sabtu (7/6/2025).
“Di sini, Anda akan menemukan rekan-rekan yang dapat diandalkan serta kebebasan penuh dalam berkreasi,” lanjutnya.
Ajakan serupa juga disuarakan oleh Dmitry Novikov, wakil ketua komite urusan internasional majelis rendah parlemen Rusia. Kepada kantor berita nasional Rusia, TASS, Novikov menyatakan bahwa Rusia bersedia menawarkan suaka kepada Musk jika ia merasa membutuhkannya.
Tidak hanya itu, beberapa petinggi Rusia lainnya bahkan menawarkan diri untuk menjadi perantara dalam mendamaikan Musk dan Trump. Dmitry Medvedev, seorang politisi yang pernah menjabat sebagai Presiden Rusia dari tahun 2008 hingga 2012, mengajukan diri sebagai mediator antara Musk dan Trump.
“Kami siap memfasilitasi tercapainya kesepakatan damai antara D dan E dengan imbalan yang wajar, serta menerima saham Starlink sebagai bentuk pembayaran. Jangan berseteru, teman-teman!” tulis Medvedev di X.
Tidak hanya politisi, warganet Rusia pun turut meramaikan perpecahan antara Musk dan Trump. Beberapa meme membandingkan Musk dengan Yevgeniy Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang sempat melakukan pemberontakan pada tahun 2023. Tidak lama setelah peristiwa tersebut, pesawat yang ditumpangi Prigozhin jatuh akibat ledakan misterius.
Ada pula yang menyamakan Musk dengan oligarki Rusia lainnya yang pernah berselisih dengan Putin, termasuk Mikhail Khodorkovsky, yang dipenjara selama 10 tahun sebelum akhirnya dipaksa meninggalkan Rusia, dan Boris Berezovsky, seorang taipan media yang melarikan diri dari Rusia pada tahun 2000 dan ditemukan tewas gantung diri di kediamannya di Berkshire, Inggris, pada tahun 2013.