Perseteruan antara Elon Musk dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, nampaknya kian memanas. Bahkan, Musk mengancam akan menghentikan operasional kapsul Dragon milik SpaceX, sebuah langkah yang berpotensi melumpuhkan operasional NASA.
Awal mula ancaman ini adalah sebuah unggahan Trump di platform Truth Social. Dalam unggahannya, Trump menyatakan bahwa cara termudah untuk melakukan penghematan anggaran adalah dengan mengakhiri kontrak pemerintah AS dengan perusahaan milik Musk.
"Cara paling mudah untuk menghemat uang dalam Anggaran kita, Miliaran dan Miliaran Dolar, adalah dengan menghentikan Subsidi dan Kontrak Pemerintah Elon," demikian pernyataan Trump seperti yang dikutip Liputanku dari Mashable, Senin (9/6/2025).
Menanggapi unggahan Trump tersebut, Musk tak tinggal diam dan balik memberikan ancaman. Melalui sebuah postingan di platform X, yang disertai tangkapan layar unggahan Trump, Musk menyatakan bahwa SpaceX akan menghentikan operasional kapsul luar angkasa Dragon.
"Menyusul pernyataan Presiden tentang pembatalan kontrak saya dengan pemerintah, @SpaceX akan mulai menonaktifkan pesawat luar angkasa Dragon," tulis Musk di X.
Namun, beberapa jam setelah diunggah, postingan Musk tersebut secara tiba-tiba menghilang. Kabarnya, bos Tesla dan SpaceX itu menarik kembali pernyataannya setelah menerima saran dari para pengguna X untuk menenangkan diri sejenak.
"Nasihat yang bagus. Baik, kami tidak akan memensiunkan Dragon," ujar Musk kemudian.
Meskipun Musk telah berubah pikiran, ancaman tersebut sempat membuat masa depan stasiun luar angkasa ISS menjadi tidak pasti. Pasalnya, NASA sangat bergantung pada kapsul Dragon milik SpaceX untuk mengirim astronaut dan kargo ke ISS, terlebih setelah NASA tidak lagi menggunakan roket dan kapsul Soyuz milik Rusia.
Saat ini, NASA belum memiliki alternatif pengganti SpaceX yang mumpuni, mengingat Boeing Starliner belum terbukti mampu mencapai ISS dengan aman. Tanpa Dragon, NASA akan kesulitan mengakses ISS dan berpotensi mengalami kendala dalam mengoperasikan stasiun luar angkasa tersebut.
Menurut investigasi yang dilakukan oleh The Washington Post, NASA telah berinvestasi sebesar USD 15 miliar di SpaceX. Selain itu, bisnis Musk lainnya, termasuk pabrikan mobil Tesla, juga dilaporkan menerima setidaknya USD 38 miliar dalam bentuk kontrak dari pemerintah AS, pinjaman, subsidi, serta kredit pajak.