99% Emas Bumi Tersembunyi di Inti Planet, Ini Alasannya!

Admin

27/05/2025

3
Min Read

Emas merupakan salah satu logam mulia yang banyak dicari. Namun, mengapa emas terkesan begitu langka dan menjadi simbol kekayaan? Jawabannya adalah karena sebagian besar emas yang ada di Bumi telah tenggelam ke dalam inti planet, sebuah lokasi yang mustahil dijangkau oleh para penambang, seambisius apapun mereka.

Inti Bumi sebagian besar tersusun dari besi dan nikel. Informasi ini diperoleh dari analisis bagaimana gelombang seismik dari gempa bumi merambat melaluinya. Akan tetapi, terdapat juga sejumlah kecil elemen lain yang keberadaannya diketahui dari perubahan kepadatannya. Jumlah elemen-elemen ini sangat sedikit sehingga sulit untuk diidentifikasi satu per satu, kecuali unsur radioaktif seperti uranium dan thorium yang kontribusinya terhadap suhu inti cukup signifikan.

Meskipun demikian, proporsi unsur-unsur minor ini, termasuk logam mulia, masih menjadi teka-teki. Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuwan berhasil menemukan cara untuk memperkirakan jumlahnya. Mereka berpendapat bahwa komposisi asteroid tertentu memiliki kemiripan yang signifikan dengan komposisi Bumi secara keseluruhan, karena keduanya terbentuk dari bagian yang sama dari cakram protoplanet.

Dengan menganalisis komposisi meteorit kondrit berkarbon, yang berasal dari asteroid tersebut, kita seharusnya dapat menghitung jumlah setiap elemen yang ada di Bumi. Selanjutnya, kita kurangi konsentrasi elemen-elemen tersebut di kerak dan mantel Bumi, yang telah kita ketahui secara langsung, maka kita akan mendapatkan perkiraan jumlah masing-masing elemen di inti Bumi.

Seperti yang dilansir dari IFL Science, Minggu (24/5/2025), terdapat sejumlah asumsi yang perlu diperhatikan. Situasi ini menjadi lebih kompleks karena perbedaan dalam evolusi Bumi dan benda-benda langit yang lebih kecil, yang memungkinkan beberapa unsur volatil terlepas dari asteroid.

Terlepas dari kerumitan tersebut, tim yang dipimpin oleh Profesor Bernard Wood dari Macquarie University berhasil mengembangkan model untuk memperhitungkan perbedaan jalur evolusi ini dan menemukan cara untuk memverifikasi sebagian model tersebut.

Mereka menemukan bahwa unsur-unsur yang tidak larut dalam besi cair tidak akan bergabung ke dalam inti Bumi. Akibatnya, unsur-unsur ini cenderung lebih banyak ditemukan di kerak Bumi daripada yang diperkirakan jika planet ini homogen.

Dalam prosesnya, mereka berhasil menjelaskan beberapa anomali dalam konsentrasi unsur-unsur di mantel Bumi yang sebelumnya membingungkan para ahli geologi.

Kelimpahan unsur-unsur ini relatif sama di kerak Bumi seperti di meteorit yang diuji oleh Wood dan timnya, yang menguatkan teori bahwa keduanya terbentuk dari material yang sama.

Namun, meteorit jauh lebih kaya akan unsur-unsur yang larut dalam besi, karena saat samudra magma purba Bumi membentuk inti, material-material ini menyatu.

Berdasarkan temuan ini, Wood dan rekan penulisnya dapat memperkirakan jumlah masing-masing unsur yang larut dalam besi. Tentu saja, tidak semua orang tertarik dengan jumlah timbal atau renium yang terperangkap di inti Bumi. Pertanyaan yang paling sering diajukan adalah tentang jumlah emas yang ada di sana.

“Kita dapat menyimpulkan bahwa lebih dari 99% emas Bumi berada di inti bumi,” ungkap Wood.

Logika yang sama menunjukkan bahwa asteroid yang masih ada, terutama yang dianggap mewakili inti planetesimal, masih mengandung sejumlah besar unsur-unsur ini.

Mendapatkan emas dari asteroid memang sulit, tetapi jauh lebih mudah daripada melakukan pengeboran hingga ke inti Bumi. Inilah sebabnya mengapa NASA berencana meluncurkan wahana antariksa ke Psyche, asteroid terberat.

Laporan misi Psyche seringkali menampilkan perkiraan nilai asteroid yang fantastis, mengabaikan fakta bahwa jika sumber logam mulia tersebut mudah diakses, harganya akan anjlok secara signifikan.

Hal yang sama berlaku untuk mineral yang terperangkap di inti Bumi. Jika emas di sana dapat diekstraksi dengan mudah sehingga kita semua dapat menemukan bongkahan emas di permukaan, kemungkinan besar tidak ada yang mau membayarnya.

“Sungguh pemikiran yang menarik membayangkan kita semua bisa keluar dan mengambil emas tersebut. Tetapi jika itu terjadi, tidak ada yang akan peduli,” kata Wood.

Video: Harga Emas Meroket, Tembus Rp 2 Juta!

Video: Harga Emas Meroket, Tembus Rp 2 Juta!