Erick Thohir Bantah Mundur: “Lagi Enak Jadi Menteri BUMN!”

Admin

13/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dengan tegas membantah isu yang beredar mengenai pengunduran dirinya dari jabatan strategis di Kabinet Merah Putih. Erick Thohir bahkan berseloroh bahwa saat ini ia sedang menikmati perannya sebagai Menteri BUMN.

"Mengundurkan diri? Oh, itu tidak benar. Saya sedang menikmati pekerjaan ini," ujar Erick Thohir setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Rabu (4/6/2025).

Erick Thohir mengungkapkan keheranannya atas munculnya desas-desus tersebut. Bahkan, ia memprediksi bahwa tak lama lagi akan muncul spekulasi mengenai pengunduran dirinya dari posisi Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Sebentar lagi mungkin muncul gosip, 'Katanya Pak Erick mau mengundurkan diri sebagai Ketua PSSI pada Kongres ini'," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, membuka peluang adanya reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo. Namun, ia menekankan bahwa waktu pelaksanaan dan nama-nama menteri yang akan di-reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.

"Ya, reshuffle itu sesuatu yang mungkin saja terjadi. Namun, kapan dan siapa yang akan terkena reshuffle, itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden," jelas Hasan Nasbi kepada awak media di Kantor PCO Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

Hasan Nasbi juga menjelaskan maksud dari pernyataan Prabowo mengenai pemberhentian pejabat yang tidak mampu bekerja dengan baik. Menurutnya, pernyataan tersebut bersifat umum dan tidak ditujukan kepada pejabat atau menteri tertentu.

"Jadi, apabila tidak dapat mengikuti arahan Presiden, sesuai dengan tugas dan mandat, atau tidak mampu menjalankan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, dan tidak menyelewengkan uang rakyat, maka sebaiknya mengundurkan diri sebelum diberhentikan," tegasnya.

"Ini adalah peringatan umum, berlaku untuk semua pihak. Tidak ditujukan kepada individu atau nama-nama tertentu," lanjut Hasan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan pesan kepada para pejabat negara yang merasa tidak mampu bekerja dengan baik untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Prabowo menegaskan tidak akan ragu untuk memberhentikan pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugasnya secara optimal.

"Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mengundurkan diri sebelum saya berhentikan," tegas Prabowo saat memberikan amanat dalam Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin (2/6/2025).

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kaya, namun masih menghadapi banyak kekurangan dan tantangan yang perlu diatasi. Salah satu kekurangan yang disoroti Prabowo adalah masih banyaknya pejabat pemerintah yang melakukan penyelewengan dan korupsi.

"Kekurangan kita, terutama menurut pandangan saya, adalah mentalitas para elit bangsa, khususnya mereka yang memegang jabatan-jabatan penting sebagai wakil rakyat, utusan rakyat, dan pemegang amanat rakyat," jelasnya.

"Saya sebagai Presiden RI melihat masih terlalu banyak penyelewengan, korupsi, dan manipulasi yang terjadi justru di dalam tubuh pemerintahan dan kekuasaan," sambung Prabowo.

Prabowo menekankan bahwa kekayaan Indonesia harus dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia berkomitmen untuk memberantas segala bentuk penyelewengan dan kebocoran yang merugikan masyarakat.

"Saya percaya dan yakin bahwa di tengah tantangan global saat ini, kekuatan bangsa Indonesia hanya akan muncul jika kita bersatu dan kompak. Kita hanya bisa kuat jika negara kita bersih dari penyelewengan, korupsi, manipulasi, dan penipuan," pungkas Prabowo.