Stairlift Borobudur: Rencana Permanen Fadli Zon Tuai Usulan

Admin

16/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan bahwa pemerintah tengah mematangkan rencana pemasangan permanen fasilitas stairlift di Candi Borobudur. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi individu dengan kebutuhan khusus.

Stairlift sendiri merupakan sebuah perangkat yang dirancang khusus untuk membantu individu naik atau turun tangga dengan aman dan nyaman.

Menurut penuturannya, pemasangan stairlift saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur merupakan bagian dari serangkaian uji coba penyediaan fasilitas khusus untuk menaiki bangunan bersejarah tersebut.

“Uji coba ini baru saja dilakukan, namun sebenarnya perencanaan ini sudah berjalan lama,” ujar Fadli Zon di Jakarta, Kamis (5/6/2025), seperti yang dilansir dari Antaranews.

“Ini merupakan bagian dari upaya adaptasi untuk mewujudkan inklusivitas, terutama bagi mereka yang membutuhkan, seperti para senior. Terdapat biksu, pengunjung lansia, atau bahkan penyandang disabilitas. Kami berharap stairlift ini nantinya akan menjadi fasilitas permanen,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Fadli Zon menjelaskan bahwa kemungkinan stairlift yang digunakan dalam tahap uji coba akan dilepas dan diganti dengan perangkat yang dinilai lebih optimal.

“Kami akan berkonsultasi dengan para ahli untuk merancang stairlift yang tailor made, sehingga tidak merusak struktur candi. Dan memang, perangkat tersebut tidak merusak, karena hanya menempel pada pagar,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa pemasangan stairlift non-permanen di Candi Borobudur merupakan tindak lanjut dari permintaan Pemerintah Prancis menjelang kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron.

Menurut Hasan, fasilitas tersebut disiapkan untuk memfasilitasi Presiden Prancis dalam meninjau tingkatan-tingkatan Candi Borobudur dalam waktu yang terbatas.

Usul Dipermanenkan

Namun demikian, Hasan mengungkapkan adanya usulan agar stairlift tersebut dijadikan fasilitas permanen di Candi Borobudur.

Menurutnya, usulan tersebut cukup konstruktif dan patut untuk dipertimbangkan. Hal ini didasari oleh semangat untuk mencari solusi berkelanjutan dalam hal aksesibilitas, terutama bagi kelompok masyarakat dengan keterbatasan fisik.

“Rencana awalnya memang stairlift ini bersifat sementara. Akan tetapi, kini muncul masukan dari berbagai pihak, baik dari komunitas Buddhis maupun para pemerhati kebudayaan, yang mengusulkan agar fasilitas tersebut dijadikan permanen,” kata Hasan usai membuka acara Public Diplomacy di Jakarta pada 28 Mei 2025.

Ia juga menambahkan bahwa usulan tersebut berlandaskan pada semangat untuk menjadikan situs budaya lebih inklusif. Ia mencontohkan beberapa situs bersejarah dunia yang telah menyediakan akses serupa bagi pengunjung dengan kebutuhan khusus.

“Jika kita berkunjung ke Akropolis, kita akan menemukan lift. Di beberapa situs sejarah di Vietnam pun demikian, terdapat stairlift yang membantu akses bagi lansia atau individu dengan keterbatasan gerak. Jadi, usulan ini menurut saya cukup positif,” ujarnya.

Meskipun demikian, Hasan menekankan bahwa keputusan akhir berada di tangan kementerian terkait, Dewan Cagar Budaya, serta pengelola kawasan Candi Borobudur.

Ia juga menyampaikan bahwa usulan untuk menjadikan stairlift permanen akan dibahas secara komprehensif.

“Apakah akan dijadikan permanen atau tidak, tentu akan ada rapat resmi dan pertimbangan dari para pemangku kepentingan. Namun, sebagai sebuah usulan, ini sangat layak untuk diperhatikan,” katanya.

Hasan juga menegaskan pentingnya menjadikan situs warisan budaya sebagai ruang yang dapat diakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

“Cagar budaya kita harus menjadi milik bersama. Jangan sampai ada yang merasa terhalang untuk menikmati sejarah karena faktor usia atau keterbatasan fisik,” pungkas Hasan.