JAKARTA, MasterV – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menjadi topik hangat perbincangan setelah terlihat menggunakan jasa ojek online (ojol) untuk mengatasi kemacetan parah di Jakarta pada hari Rabu (28/5/2025).
Sebuah video yang menampilkan Fahri sedang menaiki ojol dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, setelah diunggah oleh akun Instagram @sejakarta.id.
Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran video tersebut, Fahri membenarkan bahwa sosok pria yang mengenakan kemeja batik berwarna cokelat dan topi biru berlogo garuda yang turun dari sepeda motor itu memang dirinya.
“Betul, itu saya. Ada yang merekam, Pak Yusuf Hamka, yang kalau tidak salah adalah staf khusus dari Pak Airlangga,” ungkap Fahri saat dikonfirmasi pada hari Kamis (29/5/2025).
Kejadian ini bermula ketika ia terjebak dalam kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman selama kurang lebih dua jam.
Tujuannya saat itu adalah menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat, setelah meninggalkan kantornya yang berlokasi di Direktorat Jenderal Kawasan Permukiman & Direktorat Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko, Jalan Raden Patah I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Dua jam perjalanan dari Raden Patah,” keluhnya.
Fahri menambahkan bahwa ia telah memiliki janji pertemuan dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk melakukan diskusi penting.
“Pertemuan tersebut adalah undangan untuk membahas perihal satgas perumahan bersama Menko Perekonomian,” jelasnya.
Minta Maaf karena Tidak Mengenakan Helm
Dalam rekaman video tersebut, terlihat dengan jelas bahwa Fahri tidak mengenakan helm saat turun dari sepeda motor ojol.
Helm dengan logo aplikasi ojol justru terlihat tergeletak di bagian belakang sepeda motor.
Ia tidak memberikan penjelasan rinci mengenai alasannya tidak mengenakan helm. Namun, Fahri mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf.
“Saya mohon maaf atas hal tersebut, saya dijemput dalam kondisi seperti itu,” tuturnya.
Tidak Memperdulikan Tuduhan Pencitraan
Fahri juga menghadapi tudingan bahwa aksinya menaiki ojol tersebut hanyalah sebuah upaya pencitraan. Yusuf Hamka, Staf Khusus Airlangga yang merekam video tersebut, bahkan menyebut Fahri sebagai sosok yang “merakyat” karena menggunakan jasa ojol.
Menanggapi berbagai komentar dan tudingan tersebut, Fahri memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Ia berpendapat bahwa melakukan pencitraan tidak akan memberikan manfaat apapun.
“Aya-aya wae. Lagipula saya tidak memiliki kepentingan apapun. (Orang) yang merekam video tersebut bukan saya, untuk apa juga (pencitraan),” tegasnya.
Fahri menjelaskan lebih lanjut bahwa staf khususnya lah yang memesan ojol untuk dirinya, dengan tujuan agar ia dapat segera sampai ke tempat tujuan mengingat dirinya sudah terlalu lama terjebak dalam kemacetan.
“Jadi, staf saya yang berinisiatif mencari ojol dan dia pula yang membayarnya. Di tengah kondisi kemacetan yang luar biasa,” pungkasnya.