JAKARTA, MasterV – Membeli mobil memang menjadi kebutuhan banyak orang, namun tak sedikit yang menjadikannya sebagai aset investasi.
Sayangnya, tidak semua mobil bekas memiliki nilai jual kembali yang stabil. Beberapa justru mengalami penurunan harga secara drastis hanya dalam hitungan tahun.
Menurut Agus, pemilik showroom mobil bekas Autohaus, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga mobil bekas cepat anjlok. Salah satunya adalah kondisi fisik dan riwayat perawatan kendaraan.
"Mobil yang jarang diservis berkala atau pernah mengalami kecelakaan parah pasti akan membuat harga jualnya turun jauh, meskipun usia mobil masih tergolong muda," kata Agus kepada MasterV, Rabu (11/6/2025).
Selain itu, Agus juga menyebutkan bahwa warna mobil turut berpengaruh terhadap harga jual kembali. Warna-warna yang kurang diminati pasar seperti hijau atau kuning cerah biasanya membuat mobil lebih sulit dijual dan berpotensi dihargai lebih rendah.
HPM PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali memperluas layanan mobil bekas bersertifikasi. Kali ini berlokasi di Cikarang, Kabupaten bekasi, diler Honda Cikarang Used Car, sekaligus menjadi Honda Certified Used Car pertama wilayah tersebut.
Tak kalah penting, jenis transmisi juga menjadi salah satu pertimbangan. Mobil dengan transmisi manual kini cenderung lebih sulit dijual dibandingkan matik, khususnya di kota-kota besar.
Kemudian, mobil dengan mesin besar (cc tinggi) biasanya juga mengalami depresiasi lebih cepat karena konsumsi bahan bakarnya yang boros.
"Kalau mau beli mobil baru dan berharap harga bekasnya tetap bagus, pilih model populer, warna netral seperti putih atau hitam, dan rajin servis di bengkel resmi," kata Agus.