Samsung semakin memantapkan posisinya di pasar ponsel kelas menengah Indonesia dengan meluncurkan Galaxy A56 5G. Diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada awal Maret 2025, perangkat ini hadir sebagai penerus dari Galaxy A55 5G yang sangat populer di tahun sebelumnya.
Lantas, mampukah suksesor ini menghadirkan peningkatan signifikan dan layak untuk diperhatikan? Liputanku berkesempatan menguji langsung Samsung Galaxy A56 5G selama beberapa minggu.
Kami akan mengupas tuntas setiap aspek dari Samsung A56, mulai dari kesan pertama saat menggenggam desainnya hingga menguji performanya untuk aktivitas sehari-hari dan bermain game. Bagaimana hasilnya? Simak ulasan singkat berikut ini:
Samsung tampaknya telah menemukan formula desain yang solid untuk lini Galaxy A series mereka, dan hal ini kembali diimplementasikan pada Galaxy A56 5G. Salah satu warisan desain yang tetap dipertahankan adalah 'Key Island'. Tonjolan pada sisi kanan bodi ini membuat tombol daya dan volume sangat mudah dijangkau.
Jika ada satu hal yang langsung terasa saat pertama kali menggenggam Galaxy A56 5G, hal itu adalah kesan kokoh dan mewahnya. Kini, Samsung menyematkan frame aluminium yang solid, memberikan kualitas bangunan yang biasanya kita jumpai pada ponsel kelas atas.
Peningkatan yang signifikan juga terasa pada perlindungannya. Bagian depan dan belakang bodi kini dilindungi oleh Corning Gorilla Glass Victus+, bukan lagi hanya sekadar Gorilla Glass biasa. Ini merupakan peningkatan besar yang memberikan ketahanan ekstra terhadap goresan dan benturan.
Tidak ketinggalan, sertifikasi IP67 untuk ketahanan terhadap debu dan air masih setia menemani. Fitur ini memberikan ketenangan bagi pengguna yang aktif, karena Galaxy A56 5G siap diajak berpetualang tanpa perlu khawatir akan kerusakan jika terkena percikan air atau bahkan terendam di kedalaman 1 meter selama 30 menit.
Penyegaran yang paling mencolok terlihat pada bagian belakangnya. Samsung mengucapkan selamat tinggal pada desain tiga kamera 'boba' yang terpisah seperti pada Galaxy A55. Sebagai gantinya, Galaxy A56 5G kini mengusung modul kamera berbentuk kapsul vertikal yang menampung seluruh lensa. Perubahan ini berhasil memberikan kesan yang lebih rapi dan elegan.
Bodinya pun kini terasa lebih ramping dengan ketebalan hanya 7,4 mm dan bobot yang lebih ringan, yaitu 198 gram, membuatnya semakin mantap dan nyaman dalam genggaman.
Sebagai sentuhan akhir, Samsung menawarkan pilihan warna yang menarik untuk menyesuaikan gaya penggunanya. Varian yang diulas Liputanku adalah Awesome Olive yang kalem. Selain itu, tersedia juga pilihan Awesome Pink, Awesome Graphite, dan Awesome Lightgray.
Layar
Sektor layar selalu menjadi salah satu keunggulan utama dari ponsel Samsung, dan Galaxy A56 5G tidak terkecuali. Hadir dengan layar yang sedikit lebih luas, yaitu 6.7 inci, meningkat dari 6.6 inci pada generasi sebelumnya. Panel yang digunakan tentu saja adalah Super AMOLED dengan resolusi Full HD+ (1080 x 2340 piksel), yang
Tingkat kecerahan menjadi salah satu nilai jual utama. Samsung mengklaim layar ini dapat mencapai 1.200 nits pada High Brightness Mode (HBM) dan bahkan menembus 1.900 nits pada puncaknya. Hasilnya? Visibilitas tetap optimal meskipun di bawah sinar matahari yang terik. Menonton konten HDR di Netflix juga menjadi lebih hidup berkat rentang dinamis yang luas.
Tidak hanya itu, refresh rate adaptif hingga 120Hz membuat scrolling media sosial dan bermain game terasa sangat mulus. Teknologi adaptifnya secara cerdas menyesuaikan refresh rate sesuai dengan konten, sehingga tetap hemat daya. Bezel yang lebih tipis menambah kesan sinematik, dan sensor sidik jari optik di bawah layar bekerja dengan cepat dan akurat.
Soal audio, Galaxy A56 5G dibekali speaker stereo yang cukup bertenaga. Saat diuji Liputanku, suara tetap jernih meskipun volume dimaksimalkan. Treble dan bass-nya terasa seimbang, dan fitur Dolby Atmos memberikan sensasi suara yang lebih luas dan mendalam saat diaktifkan.
Kamera
Galaxy A56 5G mengusung konfigurasi kamera utama 50 MP (f/1.8, OIS), ultrawide 12 MP (f/2.2), dan makro 5 MP (f/2.4). Sementara di bagian depan, terdapat kamera selfie 12 MP dalam punch hole yang kini dapat merekam video HDR.
Hasil foto di siang hari sangat memuaskan: detail tajam, warna khas Samsung yang vibrant namun tetap enak dipandang. OIS sangat membantu meredam guncangan, terutama saat memotret di malam hari. Mode malam atau Nightography juga menunjukkan peningkatan dengan hasil yang lebih terang dan noise yang lebih terkontrol.
Kamera ultrawide tidak menunjukkan distorsi yang mencolok di tepinya, cocok untuk foto pemandangan atau grup. Kamera makro cukup baik untuk pemotretan jarak dekat. Berikut hasilnya:
Fitur berbasis AI seperti Circle to Search, Object Eraser generasi baru, dan saran pengeditan otomatis menjadikan pengalaman fotografi lebih praktis dan menyenangkan.
Performa
Galaxy A56 5G ditenagai Exynos 1580, chipset baru berbasis fabrikasi 4nm yang diklaim 18% lebih cepat dibandingkan pendahulunya. Skor benchmark-nya pun menunjukkan lonjakan yang signifikan:
Dipadukan dengan RAM 8/12 GB dan storage UFS 3.1, pengalaman multitasking dan membuka aplikasi terasa gesit. Berbagai game populer seperti Genshin Impact, PUBG Mobile, dan Mobile Legends dapat dijalankan dengan pengaturan grafis menengah hingga tinggi tanpa masalah. Sistem pendingin vapor chamber juga membantu menjaga suhu tetap adem.
One UI 7 berbasis Android 15 hadir dengan antarmuka yang bersih, kaya fitur, dan optimalisasi AI yang mulai terasa manfaatnya.
Baterai 5.000 mAh di Galaxy A56 5G terbukti sangat awet. Dalam pengujian PCMark, ponsel ini mampu bertahan hingga 15 jam 16 menit, jauh lebih lama dari Galaxy A55 yang hanya 13 jam 39 menit.
Meskipun tidak menyertakan pengisi daya di dalam kotak penjualan, Galaxy A56 5G sudah mendukung pengisian cepat 45W. Dari 0 ke 50% hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, dan penuh 100% dalam waktu kurang lebih 1 jam 15 menit.
Samsung Galaxy A56 5G adalah salah satu paket paling lengkap yang bisa Anda temukan di kelas menengah saat ini. Mulai dari layar Super AMOLED 120Hz yang terang dan luas, performa Exynos 1580 yang ngebut, kamera berfitur AI, hingga baterai yang tahan lama, semua terasa matang dan solid.
Jaminan pembaruan Android hingga 6 generasi juga memberikan ketenangan jangka panjang yang tidak banyak ditawarkan oleh kompetitor di kelasnya.
Galaxy A56 5G bukan hanya sekadar penerus, tetapi bukti bahwa ponsel kelas menengah dapat menawarkan pengalaman yang mendekati flagship. Satu hal yang masih bisa ditingkatkan? Kurangi bloatware dong, Samsung!