MasterV, Samarinda Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di bawah kepemimpinan Rudy Mas'ud meluncurkan gebrakan anyar, yakni Program Gratispol. Program Gratispol pun hadir sebagai inovasi pelayanan publik gratiskan untuk masyarakat.
"Program Gratispol ini adalah kado perubahan. Janji yang kami wujudkan untuk rakyat Kalimantan Timur," ujar Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud.
Gratispol merupakan Gerakan Layanan Publik Gratis yang mencakup enam bentuk layanan esensial, mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Program Gratispol pun akan menggratiskan pendidikan mulai dari SMA/SMK hingga perguruan tinggi (D3 sampai S3), melalui kolaborasi dengan 53 kampus negeri dan swasta.
Dari sisi layanan kesehatan, Pemprov Kaltim melalui Gratispol akan bebaskan biaya layanan kesehatan dengan sepenuhnya ter-cover BPJS Kesehatan. Selain itu, dari sisi kepemilikan rumah, Gratispol akan membebaskan biaya administrasi untuk warga agar dapat memiliki hunian layak.
Tak hanya itu, Gratispol juga akan memberikan pakaian dan perlengkapan sekolah bagi para pelajar. Sementara itu, untuk menjembatani kesenjangan digital, Gratispol akan membebaskan biaya internet desa.
Tak lupa, Gratispol juga memberikan umrah gratis bagi marbot masjid dan perjalanan spiritual bagi penjaga rumah ibadah dari semua agama.
Selama 100 hari kepemimpinan Rudy Mas'ud, Gratispol dirasakan sebagian masyarakat, salah satunya mereka yang tinggal di Desa Mulawarman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Kepala Desa Mulawarman Tenggarong Seberang, Mulyono mengaku akses internet gratis telah membawa dampak positif besar bagi kehidupan warganya yang mayoritas adalah petani.
“Warga bisa belajar teknik pertanian modern, mengakses informasi pasar, hingga memasarkan hasil tani lewat media sosial. Ini peluang besar untuk mengangkat ekonomi desa,” ujarnya pada Senin (21/4/2025)
Selain itu, Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Abdunnur menyambut baik program Gratispol yang menyasar pada dunia pendidikan dengan memberikan sekolah serta kuliah gratis. Ia menyebut, program itu membuka jalan bagi anak-anak Kaltim mengenyam pendidikan tinggi hingga S3 tanpa terkendala biaya.
“Kami menerima lebih dari 5.000 mahasiswa baru tiap tahun. Bantuan ini tentu akan meringankan beban mereka dan mendorong semangat belajar,” ujarnya.
"Walaupun masih dalam tahap pendataan dan penyusunan teknis, respons masyarakat sangat menggembirakan," jelas Abdunnur.