Gelar Ratas, Prabowo Minta Para Menteri Akselerasi Penanganan Sampah

Admin

23/06/2025

2
Min Read

On This Post

Presiden Prabowo Subianto memanggil menteri-menteri dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan Jakarta, hari ini. Prabowo menginstruksikan jajaran pemerintahannya agar mempercepat penanganan sampah dengan melibatkan pemerintah daerah secara aktif.

Ratas itu digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh sebelum 2029, sebagaimana ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Menteri-menteri yang hadir dalam rapat tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Bapak sudah menargetkan di dalam RPJMN-nya beliau, 2029 mestinya sampah selesai, sehingga segala strategi telah kita susun bersama melalui beberapa pendekatan," ujar Hanif kepada wartawan usai ratas.

Hanif juga menjelaskan bahwa pendekatan yang dimaksud mencakup skema hulu seperti Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Selain itu juga pendekatan hilir seperti Waste to Energy (WTE) dan Refuse-derived Fuel (RDF).

Prabowo pun menginstruksikan jajarannya untuk segera berakselerasi dengan pemerintah daerah sebagai pemegang tanggung jawab sesuai dengan Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. "Sehingga nanti kami dengan Pak Mendagri akan bersama-sama, sesuai arahan Pak Presiden, untuk kemudian diskusi langkah-langkah penyelesaian lebih lanjut," kata Hanif.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa Prabowo berkomitmen peduli terhadap isu lingkungan, khususnya sampah, karena telah menjadi persoalan serius di berbagai daerah. Pemerintah telah mengidentifikasi 33 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menjadi fokus konversi sampah menjadi energi.

"Itulah yang akan digunakan mekanisme namanya Waste to Energy, mengubah sampah menjadi energi. Nanti Danantara berperan di sana," ujar Tito.

Sementara itu, Menteri Investasi yang juga Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani menyatakan kesiapan Danantara untuk turut berinvestasi dalam proyek Waste to Energy di daerah, dengan tetap mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan. Rosan juga menyebut bahwa Danantara tidak akan bergerak sendiri dalam proyek tersebut.

"Kami juga akan mengajak dunia swasta untuk berinvestasi bersama dengan Danantara di Waste to Energy ini," ucap Rosan.