Bayangkan betapa terkejutnya sekelompok pemancing ketika tiba-tiba mendapati diri mereka terkepung oleh fenomena alam yang menakutkan: gelombang persegi. Kejadian ganjil ini, pernah terekam kamera di Laut Aegea dekat pesisir Turki, memunculkan pertanyaan besar. Apakah ini sekadar misteri alam atau justru fenomena fisika yang dapat dijelaskan? Jawabannya mengarah pada penjelasan ilmiah.
Gelombang persegi, atau yang sering disebut gelombang kotak-kotak, terbentuk akibat pertemuan dua sistem gelombang yang bergerak dengan kecepatan dan arah yang berbeda. Pertemuan kedua sistem gelombang ini menciptakan pola unik di permukaan laut, menyerupai kotak-kotak atau papan catur yang teratur.
Menurut laporan dari The Sun, para peselancar dan pelaut berpengalaman sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh pola gelombang langka ini. Mereka tahu bahwa ketika melihat formasi gelombang kotak-kotak, tindakan terbaik adalah segera menjauhi area tersebut. Pasalnya, gelombang kotak-kotak telah dilaporkan menyebabkan banyak insiden kapal karam dan menjadi ancaman serius bagi siapa pun yang berenang di perairan tersebut.
Perbedaan arah gelombang yang saling berlawanan dapat menciptakan sensasi seperti berjuang melawan dua arus yang saling tarik-menarik. Bagi perenang, risiko tersapu arus sangat tinggi, sementara pelaut dapat menghadapi kesulitan navigasi yang signifikan. Oleh karena itu, para pelaut sangat disarankan untuk tetap berada di perairan dangkal jika mereka menghadapi gelombang persegi di tengah laut.
Fenomena ini tidak hanya terbatas di perairan Turki. Gelombang persegi juga dapat ditemui di Isle de Re, dekat La Rochelle, di mana para wisatawan dapat mengamatinya dengan aman dari atas mercusuar. Selain itu, gelombang persegi, atau yang juga dikenal sebagai gelombang silang, pernah terlihat di Lisbon, Portugal, serta di perairan Hawaii.
“Saat tumbuh besar di Hawaii, kami selalu diajarkan untuk berhati-hati terhadap ‘kotak-kotak’ ini. Kisi-kisi gelombang ini dapat menarik Anda maju mundur hingga ratusan meter dan membuat Anda kesulitan untuk tetap tenang,” ujar seorang netizen dalam komentarnya terhadap video yang merekam fenomena tersebut.
Terdapat pula fenomena serupa yang disebut gelombang internal, yang sering terlihat di wilayah seperti Gibraltar. Gelombang ini terbentuk sekitar 100 meter di bawah permukaan air dan disebabkan oleh perubahan kepadatan air, terutama ketika dua samudra dengan karakteristik berbeda bertemu. Untungnya, karena kedalamannya, gelombang internal ini tidak berbahaya bagi perenang maupun perahu.
Namun, ada pula ‘fenomena pesisir’ yang jauh lebih berbahaya yang sering terjadi di Spanyol dan Florida. Fenomena ini meliputi berbagai kejadian seperti gelombang tinggi dan siklon, sehingga siapa pun yang berjalan di sepanjang garis pantai juga berisiko tinggi.