Gibran: Ekonomi Syariah Inklusif Jadi Prioritas Pemerintah

Admin

19/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyatakan optimisme bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan mewujudkan ekosistem ekonomi syariah yang kompetitif, inklusif, serta memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat.

Menurut penuturannya, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Developing Eight (KTT D-8), Presiden Prabowo telah menegaskan komitmennya terhadap kemajuan ekonomi syariah melalui pembentukan halal value chain yang diperkuat secara berkelanjutan melalui jaringan ekonomi halal.

"Proses sertifikasi halal bagi produk dan pelaku usaha di tanah air terus dipercepat. Bahkan, kemudahan diberikan kepada usaha kecil dan mikro, baik dari aspek prosedur maupun pembiayaan," ungkap Gibran, seperti yang dikutip dari kanal youtube pribadinya pada Minggu (8/6/2025).

Putra pertama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, ini mencatat bahwa saat ini terdapat 2,2 juta pelaku usaha dan 6,3 juta produk yang telah memperoleh sertifikasi halal. Gibran mendorong agar jumlah ini terus ditingkatkan secara signifikan.

"Kita memiliki destinasi wisata ramah muslim yang terus ditingkatkan kualitasnya, seperti di NTB, Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Gibran memberikan apresiasi atas pencapaian Indonesia sebagai top muslim friendly destination of the year pada tahun 2023 dan 2024. Selain itu, Indonesia juga memiliki 4 kawasan industri halal yang strategis.

"Di sektor keuangan, pemerintah terus mendorong pengembangan Bank Syariah Indonesia, dan Bapak Presiden juga telah meluncurkan layanan bank emas pertama di Indonesia," jelas Gibran dengan antusias.

Gibran meyakini bahwa pengembangan ekonomi syariah bukan semata-mata tentang perhitungan finansial. Lebih dari itu, ekonomi syariah adalah tentang penentuan arah dan nilai-nilai yang ingin dibangun untuk menciptakan pendorong ekonomi baru yang lebih berkeadilan, inklusif, dan memberikan manfaat yang luas bagi umat.

"Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang tidak hanya memprioritaskan pembangunan kekuatan ekonominya, tetapi juga menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang menjadi kekayaan bangsa itu sendiri," tegas Gibran.