Gitar RI Catat Potensi Rp3,3 Miliar di Pameran Jepang

Admin

08/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan bahwa gitar produksi Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi awal (trial order) senilai 202.950 dollar AS atau setara dengan Rp 3,33 miliar dalam ajang pameran alat musik internasional Sound Messe Osaka 2025 yang berlangsung di Jepang.

Fajarini Puntodewi, selaku Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, menegaskan bahwa kualitas gitar Indonesia telah terbukti mampu bersaing di arena internasional. Hal ini dibuktikan dengan ketertarikan yang tinggi dari lebih dari 15 calon pembeli potensial, baik yang berasal dari Jepang maupun negara lain, yang hadir dan memberikan atensinya pada pameran tersebut.

“Keikutsertaan berkelanjutan alat musik Indonesia ini menggarisbawahi komitmen Indonesia dalam upaya mengembangkan ekspor alat musik. Perolehan potensi transaksi pada pameran ini mencerminkan daya saing gitar Indonesia di pentas global,” ungkap Puntodewi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

Puntodewi meyakinkan bahwa Kemendag, melalui perwakilan perdagangan yang ada, akan terus mendampingi para peserta pameran untuk menindaklanjuti pendekatan dan melobi calon pembeli potensial.

Menurutnya, tujuan utama dari pendampingan terhadap enam produsen gitar ini adalah untuk memastikan bahwa inisiasi kontak dagang yang telah terjalin di awal dapat berkembang menjadi transaksi jangka panjang yang berkelanjutan.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Osaka, John Tjahjanto Boestami, menyampaikan bahwa saat ini produk alat musik Indonesia, khususnya gitar, memiliki posisi pasar yang sangat menjanjikan di negeri Sakura, Jepang.

Ia berharap, partisipasi aktif Indonesia dalam pameran ini akan semakin mendongkrak nilai ekspor alat musik, terutama gitar klasik dan gitar listrik, ke pasar Jepang serta pasar global secara keseluruhan.

“Keputusan Indonesia untuk kembali berpartisipasi merupakan langkah strategis untuk mempertemukan produsen gitar Indonesia dengan para pembeli dan distributor alat musik dari berbagai belahan dunia. Kami optimis, partisipasi ini akan membuka peluang yang lebih luas bagi produk alat musik Indonesia di kancah internasional,” jelas John.

Pada tahun 2024, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara pemasok alat musik terbesar ke seluruh dunia. Nilai ekspor yang berhasil dicatatkan mencapai 613,96 juta dollar AS dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 7,66 persen untuk pasar global.

Dalam sektor ini, China masih menjadi pesaing utama Indonesia dengan nilai ekspor yang mencapai 2,26 miliar dollar AS dan menguasai pangsa pasar sebesar 28,17 persen.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis oleh Japan Customs, Indonesia tercatat sebagai pemasok gitar akustik keempat terbesar ke Jepang pada tahun 2024, dengan nilai ekspor mencapai 2,40 juta dollar AS dan menguasai pangsa pasar sebesar 7,20 persen.

Pemasok utama gitar akustik ke Jepang adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 13,56 juta dollar AS dan pangsa pasar 40,80 persen, disusul oleh China dengan nilai 11,82 juta dollar AS (35,60 persen), dan Meksiko dengan nilai 2,68 juta dollar AS (8,10 persen).

Sebagai pemasok produk alat musik ke Jepang, pada tahun 2024 Indonesia menempati urutan kedua dengan nilai ekspor mencapai 109,24 juta dollar AS dan pangsa pasar 22,33 persen. Posisi pertama diduduki oleh China dengan nilai sebesar 127,7 juta dollar AS (26,1 persen).