Namun, sebuah kajian terbaru justru mengemukakan kemungkinan yang berbeda: gua ini mungkin adalah peristirahatan terakhir seorang putri bangsawan dari lingkungan keluarga kerajaan Herodian.
Antara Mitos dan Catatan Sejarah
Asal muasal nama Salome, dalam konteks gua ini, berasal dari sebuah ossuarium—peti tulang yang menjadi ciri khas Yahudi kuno—yang terukir nama tersebut. Nama Salome sendiri tergolong umum pada masa itu, sehingga tidak dapat menjadi bukti mutlak mengenai siapa sebenarnya yang dikebumikan di sana.
Peneliti utama kajian ini, Vladik Lifshits dari Otoritas Purbakala Israel (IAA), menyatakan, “Bukan berarti saya meyakini ini adalah makam Salome, saudara perempuan Herodes. Saya hanya mengajukan bahwa itu merupakan salah satu kemungkinannya.” Rekannya, Nir-Shimshon Paran, turut menyusun penelitian yang kemudian diterbitkan dalam jurnal 'Atiqot milik IAA.
Pada era Bizantium, gua ini beralih fungsi menjadi lokasi ziarah bagi umat Kristen karena dipercaya sebagai makam "bidan Yesus", seorang tokoh perempuan yang disebut-sebut membantu proses kelahiran Yesus. Kendati demikian, kebenaran historis klaim ini masih jauh dari kepastian.
Keagungan Arsitektur Zaman Dahulu
Hal yang menjadikan gua ini begitu memikat di mata para arkeolog adalah skala dan kemegahan arsitekturnya. Terdapat pelataran luas di bagian pintu masuk gua serta sisa-sisa dekorasi monumental lainnya, yang mengindikasikan bahwa ini bukanlah makam biasa. "Ini merupakan salah satu gua pemakaman paling mengesankan dari periode Bait Suci Kedua yang ditemukan di Israel," ungkap para arkeolog dari IAA.
Selain itu, ratusan lampu tanah liat dari abad ke-8 dan ke-9 Masehi ditemukan di lokasi tersebut. Lampu-lampu ini diyakini diperjualbelikan kepada para peziarah Kristen yang dahulu kala mengunjungi gua tersebut untuk menerangi jalan mereka dalam kegelapan.
Lebih jauh lagi, ditemukan pula puing-puing vila mewah di sekitar gua, yang semakin memperkuat hipotesis bahwa lokasi ini dulunya merupakan milik keluarga elite.
UPI Ratusan lampu minyak ditemukan di makam tersebut. Para arkeolog menduga lampu-lampu tersebut dijual kepada para peziarah Kristen pada abad kedelapan dan kesembilan.
Jejak Keluarga Kerajaan Herodian
Salah satu tokoh sentral dalam sejarah Yudea adalah Herodes Agung, raja dari sekitar tahun 37 hingga 4 SM. Ia dikenal sebagai penguasa yang kejam dalam Injil Kristen karena memerintahkan pembantaian bayi-bayi di Betlehem.
Namun, Herodes juga masyhur berkat proyek-proyek pembangunannya yang megah, termasuk renovasi besar Bait Suci di Yerusalem yang sisa-sisanya kini dikenal sebagai Tembok Ratapan.
Salome, saudara perempuan Herodes, merupakan tokoh penting di lingkungan istananya dan diduga terlibat dalam berbagai intrik politik serta eksekusi terhadap anggota keluarga kerajaan lainnya. Ia wafat sekitar tahun 10 Masehi.
Hal yang menarik, cucu perempuan Herodes juga menyandang nama Salome. Dalam kisah Injil, ia digambarkan sebagai sosok yang meminta kepala Yohanes Pembaptis di atas nampan—sebuah gambaran yang dramatis serta berpengaruh besar dalam seni dan budaya populer. Salome muda ini diperkirakan menghembuskan nafas terakhir pada dekade 50-an atau 60-an Masehi.
Masih Menyimpan Banyak Pertanyaan
Arkeolog Boaz Zissu dari Universitas Bar-Ilan, yang tidak turut serta dalam penelitian ini, menganggap dugaan bahwa gua ini merupakan makam Salome, saudara perempuan Herodes, sebagai hipotesis yang menarik, walaupun belum cukup kuat.
“Para penulis secara tepat mengidentifikasi fase awal gua ini sebagai makam monumental milik elite lokal pada masa Herodian,” tuturnya. Namun, ia menekankan bahwa klaim keterkaitannya dengan Salome membutuhkan "dukungan bukti yang lebih ketat".
Misteri Gua Salome masih menjadi teka-teki. Apakah benar ini makam seorang perempuan yang berjasa dalam kelahiran Yesus, atau justru tempat peristirahatan terakhir seorang putri kerajaan yang terlibat dalam intrik politik istana? Hingga bukti yang lebih meyakinkan terungkap, gua ini akan terus menjadi salah satu teka-teki menarik dalam sejarah kuno Yudea—sebuah persimpangan antara iman, arkeologi, dan legenda.