Hang Son Doong: Gua Raksasa Muat 15 Piramida Giza!

Admin

17/06/2025

4
Min Read

Hang Son Doong, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan, dikenal sebagai gua terbesar di dunia. Bayangkan saja, ukurannya yang luar biasa ini memungkinkan untuk menampung sekitar 15 Piramida Agung Giza, dan beberapa lorongnya bahkan cukup luas untuk dilalui oleh pesawat Boeing 747.

Gua batu kapur yang megah ini bersembunyi di bawah lebatnya hutan yang memayungi Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang di Vietnam. Hebatnya lagi, Hang Son Doong menjadi habitat bagi hutan purba yang tumbuh dengan subur, menciptakan ekosistem yang unik di dalam perut bumi.

Menurut catatan dari Liputanku, Sabtu (7/6/2025), nama Hang Son Doong sendiri memiliki arti “sungai gunung dalam” dalam bahasa setempat. Walaupun ukurannya mencengangkan, gua ini tergolong relatif muda dibandingkan dengan formasi gua batu kapur lainnya.

Proses pembentukan Hang Son Doong diperkirakan terjadi sekitar 2 hingga 3 juta tahun yang lalu, di dalam bongkahan batu kapur terbesar di Asia. Bongkahan batu raksasa ini memiliki usia lebih dari 400 juta tahun dan terbentuk dari cangkang serta rangka hewan laut purba yang terkompresi selama jutaan tahun.

Dua sungai yang mengalir, yaitu Rao Thuong dan Khe Ry, memainkan peran penting dalam pembentukan gua ini. Aliran air sungai tersebut melewati celah-celah batu kapur, mengikis dan menggerus batu, sehingga membentuk terowongan raksasa di dalam bongkahan batu yang kemudian dikenal sebagai Son Doong. Secara tidak sengaja, Ho Khanh, seorang warga Vietnam, menemukan gua ini pada tahun 1990 saat sedang berburu di tengah hutan.

“Ia merasakan adanya hembusan angin yang kuat dan mendengar suara derasnya sungai di dalam gua,” ungkap Howard Limbert, seorang penjelajah gua asal Inggris yang juga menjabat sebagai direktur teknis di Oxalis Adventure, perusahaan yang mengelola wisata di Son Doong.

“Namun, setelah ia meninggalkan lokasi tersebut, ia tidak dapat menemukannya kembali, karena gua itu tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan,” lanjutnya.

Setelah bertahun-tahun berlalu, Khanh akhirnya berhasil menemukan kembali jejaknya. Pada tahun 2009, ia memimpin tim penjelajah gua dari British Cave Research Association, yang juga melibatkan Limbert, menuju pintu masuk gua. “Kami langsung menyadari bahwa ini adalah gua yang sangat besar,” kata Limbert.

Tim tersebut melakukan survei terhadap Son Doong dan menemukan fakta bahwa gua ini adalah gua alam terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Hasil pengukuran mereka menunjukkan total volume gua mencapai 38,5 juta meter kubik. Sebagai ilustrasi, volume ini cukup luas untuk menampung hampir 15 Piramida Agung Giza.

Dalam perkembangan penelitian selanjutnya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa ukuran gua tersebut bahkan lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Sebuah ekspedisi penyelaman pada tahun 2019 mengungkap bahwa Son Doong terhubung dengan gua lain yang bernama Hang Thung melalui terowongan bawah air. Hubungan ini menambahkan volume gua sebesar 1,6 juta meter kubik, atau setara dengan dua pertiga dari Piramida Besar.

“Ini seperti seseorang menemukan tonjolan di puncak Gunung Everest, yang membuatnya menjadi 1.000 meter lebih tinggi. Gua mana pun di dunia akan dapat masuk dengan nyaman ke dalam Son Doong jika terhubung, ukurannya benar-benar luar biasa,” jelas Limbert.

Son Doong juga dikenal sebagai rumah bagi salah satu stalagmit tertinggi di dunia, yaitu pilar raksasa yang dijuluki ‘Hand of Dog’ (Tangan Anjing) dengan ketinggian mencapai 80 meter.

Secara alami, gua ini terbagi menjadi tiga bagian utama: pintu masuk, lorong fosil, dan Lintasan Passchendaele yang berlumpur. Nama “Lintasan Passchendaele” diambil dari Pertempuran Passchendaele pada Perang Dunia I yang diperjuangkan para prajurit di parit-parit yang dipenuhi lumpur. Setiap bagian gua ini memiliki formasi yang sangat spektakuler dan memukau.

Sesuai dengan namanya, lorong-lorong fosil tersebut dipenuhi dengan sisa-sisa makhluk laut yang pernah menghuni lautan purba di wilayah yang sekarang menjadi Vietnam bagian tengah.

Sementara itu, Lintasan Passchendaele menjadi rumah bagi dinding kalsit setinggi 90 meter yang dikenal sebagai Great Wall of Vietnam (Tembok Besar Vietnam), yang baru berhasil didaki oleh para penjelajah gua pada kunjungan kedua mereka ke gua tersebut pada tahun 2010.

Terakhir, di jantung Son Doong, langit-langit batu kapur runtuh sejak lama dan membentuk dua sinkhole atau lubang raksasa yang memungkinkan sinar matahari menembus masuk ke dalam gua. Dan tepat di bawah ‘langit-langit’ alami ini, dua hutan telah tumbuh subur selama ribuan tahun, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Badan Geologi Ingatkan Potensi Bahaya Gunung Tangkubanparahu

Badan Geologi Ingatkan Potensi Bahaya Gunung Tangkubanparahu