Pernyataan Pramono Anung Soal Kebakaran Kapuk Muara

Admin

21/06/2025

5
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memberikan tanggapannya terkait musibah kebakaran yang melanda kawasan Jalan Kapuk Raya, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Bahkan, beliau terjun langsung ke lokasi kebakaran di Kapuk Muara guna meninjau keadaan.

Dalam kejadian tragis pada Jumat, 6 Juni 2025, ratusan rumah semi permanen ludes dilalap api, menyebabkan ribuan jiwa terpaksa mengungsi akibat kobaran api dahsyat yang menerjang kawasan padat penduduk tersebut.

Menyaksikan kondisi yang memprihatinkan ini, Pramono Anung menyampaikan rasa simpatinya. Sebab, api yang diduga berasal dari salah satu bangunan semi permanen itu, berpotensi menghanguskan hampir 500 bangunan di sekitarnya.

"Saat ini, terdapat kurang lebih 800 kepala keluarga dengan total 3.200 jiwa, di mana sekitar 1.900 orang telah berada di tempat pengungsian. Saya sudah berkoordinasi sejak kemarin dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk penanganan yang optimal. Oleh karena itu, pada hari ini seluruh kepala dinas serta seluruh dinas yang ada di balai kota, turun tangan secara maksimal!," tegas Pramono di lokasi kejadian, Minggu, 8 Juni 2025.

Di samping itu, Pramono Anung melakukan evaluasi terhadap penanganan bencana kebakaran Kapuk Muara. Beliau menekankan pentingnya antisipasi cepat terhadap kejadian serupa, agar kerugian yang lebih besar dapat dihindari.

Sebagai tindak lanjut, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan telah menerbitkan peraturan gubernur yang mewajibkan setiap RT memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Saya baru saja menandatangani peraturan gubernur mengenai APAR. Saya yakin, mungkin belum semua RT di sini memiliki 1 APAR. Oleh karena itu, Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan pengadaan APAR tersebut," jelas Pramono.

Berikut ini adalah rangkuman sejumlah pernyataan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, terkait kebakaran yang terjadi di kawasan Jalan Kapuk Raya, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), yang dihimpun oleh Tim News MasterV:

Ratusan rumah semi permanen hangus terbakar, dan sekitar 2.000 jiwa mengungsi akibat kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara, pada Jumat, 6 Juni 2025.

Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan segera bertindak.

"Gubernur Pramono Anung telah menginstruksikan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025, di kawasan padat penduduk RT 017 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara," tulis Chico dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 8 Juni 2025.

Chico memastikan bahwa Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, telah mengkoordinasikan pendirian sejumlah tenda pengungsian sejak malam kejadian. Tenda-tenda tersebut berasal dari Dinas Sosial Provinsi DKI, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan BPBD.

"Sebanyak 9 unit tenda telah didirikan sejak Jumat malam. Beberapa di antaranya milik Dinas Sosial dan BPBD DKI Jakarta," ujar Chico.

Selain tempat berlindung, Chico juga menyebutkan bahwa 2.500 kotak nasi telah didistribusikan kepada para pengungsi atau korban kebakaran.

"Kemudian, kebutuhan lainnya seperti bantuan obat-obatan dan perlengkapan bayi akan didistribusikan secara simultan," tegas Chico.

Pramono Anung meninjau langsung lokasi kebakaran di Jalan Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara. Pada insiden yang terjadi Jumat, 6 Juni 2025, ratusan rumah semi permanen ludes terbakar, dan sekitar ribuan jiwa terpaksa mengungsi akibat kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk tersebut.

"Saat ini, terdapat kurang lebih 800 kepala keluarga dengan total 3.200 jiwa, dimana sekitar 1.900 orang telah berada di tempat pengungsian ini. Saya sudah berkoordinasi sejak kemarin dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk penanganan maksimal. Oleh karena itu, pada hari ini, seluruh kepala dinas, seluruh dinas yang ada di balai kota, all out turun tangan!," kata Pramono.

Pramono merinci, mulai dari dinas kesehatan, sosial, pemadam kebakaran, Satpol PP, pendidikan, kesehatan, dan Dukcapil harus terlibat. Terutama dalam mendata korban dengan ijazah yang terbakar, KTP yang tidak terselamatkan, atau dokumen lain yang dilalap si jago merah.

"Saya meminta agar segera dibuatkan dan diselesaikan. Karena momen ini masih relatif dekat, sehingga data masih tersedia. Dengan demikian, diharapkan ini dapat membantu semua yang ada di tempat pengungsian ini," ucap Pramono.

Pramono mengakui masih mendengar keluhan dari para korban di pengungsian. Namun, bukan terkait makanan, minuman, atau kesehatan. Melainkan masalah cuaca panas di dalam tenda, sehingga mereka membutuhkan kipas angin.

"Kemudian, ada juga permintaan susu formula. Padahal, susu formula sudah tersedia dan PMI juga sudah menyiapkan. Sehingga, diharapkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak dapat dipenuhi oleh pemerintah Jakarta," harapnya.

Ketika ditanya mengenai rencana penempatan warga oleh pemerintah Jakarta, Pramono belum bersedia memberikan jawaban yang detail. Menurutnya, informasi tersebut akan disampaikan setelah masa darurat selesai. Prioritas utama saat ini adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban.

"Sementara ini, kita fokus pada korban yang ada di tempat ini. Hanya saja, kondisi seperti ini tentu tidak bisa berlangsung terlalu lama. Sehingga, pemerintah akan memikirkan solusi agar penanganan sementara ini dapat segera diselesaikan," papar Pramono.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengevaluasi bencana kebakaran yang terjadi di Kapuk Muara pada Jumat lalu. Beliau menekankan pentingnya antisipasi cepat terhadap kejadian serupa, agar kerugian yang lebih besar dapat dihindari.

Oleh karena itu, Pramono menegaskan bahwa dirinya telah membuat peraturan gubernur yang mewajibkan setiap RT memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Pramono mengingatkan, meskipun langkah-langkah pencegahan telah disiapkan, kebakaran terkadang tetap terjadi di luar dugaan. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap waspada untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mudah-mudahan, di bulan Agustus ini, setiap RT sudah memiliki 1 APAR. Jadi, apabila terjadi kejadian seperti ini, dapat segera ditangani," harap Pramono.