Terpantau letusan terjadi pada pukul 07.19 WIB, ditandai dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak, atau mencapai ketinggian 3.732 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut laporan Agung Tri Subekti, Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke barat laut. Hingga saat laporan ini disusun, erupsi masih berlangsung.
Perlu dicatat bahwa erupsi ini merupakan yang ketiga dalam kurun waktu satu minggu terakhir. Sebelumnya, Gunung Raung telah mengalami letusan pada hari Kamis (5/6/2025) pukul 12.25 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 600 meter, serta pada hari Jumat (6/6/2025) pukul 12.16 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter.
Meskipun demikian, status aktivitas vulkanik Gunung Raung saat ini masih berada pada level II (Waspada). Oleh karena itu, masyarakat, wisatawan, dan pendaki dihimbau untuk tidak mendekati kawah dalam radius 3 kilometer dan dilarang turun ke kaldera atau berkemah di area sekitar kawah.
Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjelaskan bahwa selama minggu pertama bulan Juni 2025, aktivitas kegempaan di Gunung Raung didominasi oleh gempa embusan, yang tercatat terjadi sebanyak 3 hingga 10 kali setiap hari.
Selain itu, terekam pula satu gempa vulkanik dalam dan empat kali tremor menerus dengan amplitudo dominan sebesar 1 milimeter.
“Erupsi ini diperkirakan bersumber dari kedalaman yang dangkal, dengan sebaran abu yang terbatas di sekitar kawah dan sektor timur laut. Dengan demikian, status aktivitas tetap dipertahankan pada level II atau waspada,” terang Wafid.
Jalur pendakian Gunung Raung ditutup sementara
Sebagai tindakan pencegahan, jalur pendakian Gunung Raung yang melalui Desa Sumberwringin, Bondowoso, untuk sementara ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
jadesta.kemenparekraf.go.id Pendaki di puncak Gunung Raung, Jawa Timur.
Pihak pengelola basecamp meminta puluhan pendaki yang belum memulai perjalanan untuk kembali.
Masyarakat di sekitar Gunung Raung diharapkan senantiasa waspada dan terus memantau perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan dan menghindari potensi risiko bencana yang lebih besar.