Timwas DPR: Masalah Haji 2025 Sudah Diingatkan!

Admin

23/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyuarakan kekecewaannya terkait permintaan maaf yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar atas berbagai kekurangan dalam pelayanan jemaah haji Indonesia tahun 2025.

MasterV, Jakarta – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyayangkan pernyataan maaf Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar terkait berbagai kekurangan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia pada tahun 2025.

Menurutnya, permintaan maaf saja tidak cukup menjadi solusi, mengingat DPR RI telah berulang kali mengingatkan mengenai potensi masalah teknis yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

“Sebetulnya, adalah hak seorang pejabat negara untuk menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan tertentu. Namun, menurut pandangan saya, hal tersebut bukanlah langkah yang ideal,” tegas Cucun dalam keterangannya pada hari Selasa (10/6/2025).

Beliau menekankan bahwa DPR RI, dalam menjalankan fungsi pengawasannya, telah sejak lama memberi peringatan kepada pemerintah, terutama Kementerian Agama, tentang potensi masalah dalam pelayanan haji, khususnya terkait perubahan sistem pelayanan yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Saya sudah menyampaikan peringatan kepada Bapak Menteri Agama sebelumnya, mengingatkan agar berhati-hati karena potensi masalah yang perlu diantisipasi. Namun, apa yang terjadi? Transportasi dari Mekah menuju Arafah mengalami kendala, dan bahkan tenda di Arafah pun bermasalah,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPR RI tersebut berpendapat bahwa permintaan maaf, meskipun secara etika dapat diterima, seharusnya diimbangi dengan kesiapan pemerintah sejak awal, bukan hanya sebagai respons setelah masalah muncul. Menurutnya, pelayanan haji merupakan siklus yang seharusnya dipelajari dari tahun ke tahun, sehingga tidak ada alasan untuk tidak siap.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberikan jaminan bahwa tidak ada jemaah haji Indonesia yang tertinggal di Mina. Dipastikan, seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan tenda-tenda Mina pada hari terakhir pelaksanaan mabit (menginap) pada 13 Zulhijah 1446 H, yang jatuh pada hari Senin, 9 Juni 2025.

Sebagai informasi tambahan, seluruh jemaah haji yang mengambil nafar awal telah meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah 1446 H, atau Minggu, 8 Juni 2025.

Sementara itu, jemaah haji yang mengambil nafar tsani baru meninggalkan Mina pada hari ini. Dengan demikian, rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah usai.

Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna PPIH Arab Saudi, Harun Ar-Rasyid, memastikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan tenda-tenda di Mina dan kembali ke hotel masing-masing di Makkah pada hari ini.

“Mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi, kami memulai proses pergerakan jemaah dari Mina menuju Makkah,” jelas Harun setelah melakukan penyisiran di tenda-tenda Mina, Senin, seperti dikutip dari .

Setelah proses pemindahan jemaah haji Indonesia ke hotel selesai, petugas kemudian melakukan penyisiran menyeluruh di area Mina mulai pukul 15.30 waktu setempat. Penyisiran dilakukan di seluruh tenda sektor, meliputi ad-hoc 1 hingga 8, serta markaz-markaz di bawah syarikah.

Dalam penyisiran tersebut, ditemukan seorang peserta haji yang tertinggal di tenda. Orang tersebut segera diserahkan kepada tim Misi Haji Indonesia di Mina, kemudian diarahkan ke Misfalah untuk selanjutnya dibawa ke Makkah.

Selain itu, tim juga menemukan sejumlah barang milik jemaah yang tertinggal. Barang-barang tersebut diamankan dan dikumpulkan di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, sebelum diserahkan kepada masing-masing sektor di Makkah.

“Pada pukul 16.00 Waktu Arab Saudi, kami menyatakan bahwa seluruh tenda jemaah Indonesia di Mina sudah kosong. Tidak ada lagi jemaah yang tertinggal. Kami pastikan semuanya bersih,” tegas Harun.