MasterV, Jakarta – Fase penting bagi jemaah haji Indonesia, yaitu Mabit (bermalam) di Muzdalifah, telah rampung. Pada hari kedua dari rangkaian puncak ibadah haji atau Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), seluruh jemaah haji Indonesia telah menyelesaikan pergerakan dari area Muzdalifah, tepat pada hari Jumat (6/6/2025) atau 10 Zulhijah 1446 H.
MasterV, Jakarta – Fase penting bagi jemaah haji Indonesia, yaitu Mabit (bermalam) di Muzdalifah, telah rampung. Pada hari kedua dari rangkaian puncak ibadah haji atau Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), seluruh jemaah haji Indonesia telah menyelesaikan pergerakan dari area Muzdalifah, tepat pada hari Jumat (6/6/2025) atau 10 Zulhijah 1446 H.
Harun Al Rasyid, Kepala Bidang Pelindungan Jemaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armuzna, menginformasikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah diberangkatkan dari Muzdalifah menuju Mina.
Setelah menunaikan prosesi Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah atau Kamis, 5 Juni 2025, para jemaah haji Indonesia secara bertahap diangkut menuju Muzdalifah setelah memasuki waktu Magrib untuk melaksanakan mabit atau bermalam.
Usai melewati tengah malam, seluruh jemaah secara berangsur-angsur diberangkatkan menuju Mina guna menunaikan serangkaian ibadah haji berikutnya yang menjadi bagian dari puncak ibadah haji.
“Saat ini, kami berada di Muzdalifah, tepatnya pada hari Jumat, 10 Zulhijjah 1446 H, di mana pelaksanaan mabit bagi seluruh jemaah haji Indonesia telah terlaksana. Pagi ini, tepat pukul 09.40 WAS, kami menyatakan bahwa area Muzdalifah sudah steril,” kata Harun, seperti yang dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat.
“Seluruh jemaah haji Indonesia telah bergerak menuju Mina. Semoga keberkahan senantiasa menyertai kita semua,” lanjutnya.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, juga telah mengumumkan rampungnya tahapan puncak haji di Arafah.
Beliau menyampaikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia telah diberangkatkan dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina pada tanggal 10 Zulhijjah 1446 H, tepat pukul 03.30 dini hari waktu setempat.
“Kami ingin menyampaikan bahwa, alhamdulillah, pada hari ini, tanggal 10 Zulhijjah 1446 H, pukul 03.30, kami menyatakan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia dari Arafah telah selesai dievakuasi menuju Muzdalifah dan juga Mina,” jelas Hilman Latief di Arafah.
“Dengan pernyataan ini, kami secara resmi menutup penyelenggaraan haji di Arafah,” sambungnya.
“Insya Allah, jemaah haji Indonesia akan memperoleh haji mabrur,” tegasnya.
Setelah tiba di Mina, para jemaah akan melaksanakan lontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah, serta lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada Hari Tasyriq. Bagi jemaah yang mengambil nafar Awal, mereka akan kembali ke Makkah pada tanggal 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Sementara itu, jemaah yang mengambil Nafar Tsani akan kembali ke Makkah pada tanggal 13 Zulhijjah 1446 H.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan beberapa kemudahan kepada pemerintah Indonesia terkait dengan pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M. Pada tahun ini, mobil ambulans milik tim medis Indonesia diizinkan untuk memasuki area tenda Arafah dan Mina guna melakukan evakuasi terhadap jemaah haji yang sakit.
Kebijakan ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi atas izin yang diberikan kepada mobil ambulans tim medis Indonesia untuk masuk ke area Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
“Sebenarnya, tidak diperbolehkan adanya ambulans yang memasuki area tenda Arafah dan Mina, kecuali ambulans dari Arab Saudi. Namun, setelah melalui lobi, kita diperbolehkan untuk menyediakan ambulans yang dapat masuk ke area Arafah dan Mina,” kata Menag Nasaruddin di Makkah, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (5/6/2025).
Menag menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan wujud perhatian yang serius dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia, sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia.
Menurut Menag, Pemerintah Arab Saudi memberikan izin kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menyediakan fasilitas ambulans di tenda Arafah dan Mina. Kebijakan ini hanya berlaku khusus untuk Indonesia.
“Kita adalah satu-satunya negara yang diperbolehkan untuk hal ini,” ujar Menag Nasaruddin.
Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kemudahan bagi jemaah Indonesia berupa izin untuk kembali mengoperasikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
Sebagai informasi tambahan, saat ini seluruh jemaah haji Indonesia telah berada di Arafah untuk melaksanakan Wukuf. Para jemaah akan menjalankan ibadah wukuf di tenda masing-masing.
Rangkaian wukuf di Arafah akan diawali dengan khutbah wukuf, salat jama’ qashar Dzuhur dan Ashar, serta dzikir dan doa.
Wukuf akan dimulai setelah memasuki waktu Dzuhur, sekitar pukul 12.20 Waktu Arab Saudi. Di tenda misi haji, Khutbah Wukuf akan disampaikan oleh Katib Am PBNU, KH Ahmad Said Asrori, dengan tema ‘Wukuf Di Arafah; Meneguhkan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan’.