Haji Isam Bantah Bunker Uang di Rumah Kebayoran!

Admin

29/05/2025

4
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Perihal kabar yang beredar tentang keberadaan sebuah bungker di kediaman pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad, atau lebih dikenal sebagai Haji Isam, yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), yang konon digunakan untuk menyimpan tumpukan uang dalam bentuk dolar AS dan dolar Singapura, adalah tidak benar alias hoaks.

Penjelasan tersebut disampaikan langsung oleh pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad, Haji Isam, sebagai bantahan atas isu mengenai bungker di rumahnya yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Haji Isam menjelaskan bahwa di propertinya tersebut, hanya terdapat sebuah ruangan kosong yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga.

"Itu bukan bungker untuk menyimpan uang, melainkan hanya ruangan brankas biasa. Hanya untuk memanfaatkan ruang yang tidak terpakai saja," tegas Haji Isam melalui pernyataan tertulisnya pada hari Selasa, (27/5/2025).

Haji Isam merasa heran namanya dikaitkan dengan pembangunan bungker. Menurutnya, tidak ada ancaman eksternal yang signifikan yang mengharuskan dirinya membangun fasilitas semacam itu.

"Ya, (ruangan kosong itu) untuk menyimpan barang-barang berharga saya, termasuk uang, sertifikat, dan aset berharga lainnya," imbuh Haji Isam.

Sebagai informasi tambahan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ‘bungker’ memiliki tiga definisi. Pertama, lubang perlindungan yang terletak di bawah tanah.

Kedua, ruangan yang digunakan sebagai sarana pertahanan dan perlindungan dari serangan musuh, umumnya dibangun dari tumpukan pasir. Ketiga, ruang di dalam kapal yang berfungsi untuk menyimpan bahan bakar (arang atau minyak).

Disebutkan bahwa bungker di rumah Haji Isam yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, memiliki luas sekitar 3.000 meter persegi, membentang dari Jalan Patimura hingga Jalan Sriwijaya IV. Lokasinya pun tidak jauh dari kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jaksel.

Sebelumnya, kontribusi pengusaha asal Kalimantan Selatan, Haji Andi Syamsuddin Arsyad yang dikenal sebagai Haji Isam, dalam berbagai program pemerintah, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan, selayaknya menjadi inspirasi bagi para pengusaha besar di tingkat nasional.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dalam menanggapi kesuksesan panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan, pada bulan Mei ini, yang tidak terlepas dari peran penting Haji Isam.

"Harus diakui dengan jujur, program swasembada pangan melalui penanaman satu juta hektar padi di Merauke, yang baru saja dipanen pada bulan Mei ini, sangat mengejutkan. Mengapa? Karena banyak pihak yang awalnya pesimis terhadap program ini, terlebih lagi karena ditanam di wilayah Papua, bukan di Jawa atau Sumatera," ujarnya pada hari Senin, 26 Mei 2025.

Toto menambahkan, yang lebih mengagumkan lagi adalah panen padi yang menghasilkan sekitar 2,8 ton per hektare tersebut ternyata tidak memanfaatkan teknologi modern, kecuali pada tahap pembukaan lahan yang menggunakan sekitar 2.000 ekskavator yang dipesan langsung oleh Haji Isam dari Tiongkok.

"Saya rasa semua orang, termasuk para ahli pertanian, pada awalnya skeptis bahwa Papua dapat dijadikan lumbung pangan nasional untuk penanaman padi. Namun, faktanya, program ini berhasil dan telah membuat Indonesia memiliki stok beras yang melimpah tanpa perlu lagi melakukan impor," ungkapnya.

Toto berpendapat bahwa keberhasilan ini harus diakui, dan salah satu faktor kuncinya adalah peran serta Haji Isam yang sejak awal telah menyatakan kesiapannya menghadapi segala risiko, tanpa mempertimbangkan untung rugi. Motivasi utamanya adalah kepentingan nasional, termasuk turut serta dalam menciptakan lapangan kerja.

Menurut Toto, kontribusi besar yang diberikan oleh Bos Jhonlin Grup yang lahir pada tanggal 1 Januari 1997 ini idealnya dapat menginspirasi para pengusaha besar nasional lainnya. Termasuk, dalam hal kemampuan Haji Isam dalam menerjemahkan visi Prabowo terkait ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, sangat wajar, lanjut Toto, jika Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi khusus kepada Haji Isam atas ketulusan, kesungguhan, dan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara, yang ditunjukkan melalui kesediaannya mengambil peran penting dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.

"Indonesia di masa depan membutuhkan banyak pengusaha besar seperti Haji Isam. Dan saya melihat bahwa Bapak Prabowo sedang membuka ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan pengusaha-pengusaha besar yang memiliki kepedulian dan semangat nasionalisme yang kuat seperti Haji Isam," paparnya.

Toto mencontohkan, bagaimana Presiden Prabowo kerap mengundang Haji Isam untuk hadir dalam berbagai momen penting nasional, seperti pertemuan dengan Bill Gates dan lain-lain.

"Sikap Prabowo tersebut harus dimaknai sebagai pesan bahwa Indonesia membutuhkan pengusaha besar yang memiliki nasionalisme dan kepedulian terhadap nasib bangsa. Bukan pengusaha rakus yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dengan mengeruk sebanyak-banyaknya uang negara," tegas Toto.