Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) secara rutin menyelenggarakan senam bagi jemaah haji lanjut usia (lansia). Aktivitas ini dilaksanakan secara berkala dengan tujuan menjaga kebugaran fisik para jemaah, terutama menjelang puncak ibadah haji yang akan datang.
Salah satu lokasi pelaksanaan senam lansia ini adalah di Hotel 312, Makkah, pada hari Sabtu (31/5/2025). Jemaah yang berpartisipasi dalam senam kali ini berasal dari Bandar Lampung, tergabung dalam kloter JKG 12.
Fauzi Nurdin (80), salah seorang jemaah, terlihat dengan antusias mengikuti setiap gerakan senam. Beliau merasakan kesegaran pada tubuhnya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Sehat, Alhamdulillah,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Supriyati Sudarmi (62), jemaah lansia lainnya, mengungkapkan kegembiraannya atas adanya program senam bagi lansia. Beliau menyatakan bahwa tubuhnya terasa lebih sehat berkat partisipasinya dalam senam tersebut.
“Lebih segar dan lebih enak,” tutur Supriyati dengan wajah berseri.
Meskipun demikian, Supriyati mengakui adanya sedikit kendala dalam mengikuti gerakan tepuk tangan. Beliau menjelaskan bahwa tangan kirinya mengalami kesulitan digerakkan akibat dampak stroke. Namun, semangat Supriyati tidak surut untuk menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji.
“Strokenya sudah 10 tahun, setengah ini (badan) ini aja, tapi kaki digerakkan enak,” jelasnya mengenai kondisi kesehatannya.
Beliau juga mengungkapkan persiapannya menjelang wukuf, mabit, dan lempar jumrah. Persiapan tersebut meliputi penyediaan payung, kacamata hitam, serta cemilan untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima di tengah cuaca panas.
Poppy Novitasari, instruktur senam lansia, menjelaskan bahwa senam ini diadakan karena jemaah lansia cenderung kurang aktif bergerak dan lebih banyak berada di dalam kamar. Beliau berharap senam lansia ini dapat membantu menjaga kondisi fisik jemaah haji agar tetap bugar selama menjalankan ibadah.
“Setiap ada dokter jaga, kita adakan senam,” ujar Poppy yang juga menjabat sebagai Ketua Kloter JKG 12.
Poppy menambahkan bahwa senam yang diberikan disesuaikan dengan masalah kesehatan yang umum dialami oleh lansia, seperti senam anti-hipertensi dan senam anti-osteoporosis. Gerakan senam dirancang ringan agar tidak menyebabkan kelelahan pada lansia.
“Tetapi kadang-kadang, sudah capek belum? Belum. Terus kita kasih (senam) Maumere untuk membangun keceriaan saja, membangun keceriaan di antara lansia,” imbuh Poppy dengan semangat.
Setelah melaksanakan senam selama kurang lebih 15 menit, jemaah lansia mengikuti pemeriksaan rutin di posko kesehatan. Dokter di posko kesehatan hotel 312, Intan Kusuma Dewi, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apakah jemaah tersebut memenuhi syarat untuk diikutkan dalam safari wukuf atau tidak.
“Kita periksa kondisi umumnya dulu, apakah perlu safari wukuf, murur, atau tanazul Mina,” jelas Intan mengenai prosedur pemeriksaan yang dilakukan.