Dengan penuh kekhusyukan, para jemaah haji Indonesia menunaikan salat Jumat berjemaah di hotel tempat mereka menginap. Selepas ibadah, terlihat antusiasme jemaah dalam mencari hidangan soto dan gorengan di sebuah warung yang menyajikan cita rasa khas Indonesia.
Menurut pantauan Liputanku, Jumat (30/5/2025), warung tersebut berlokasi di salah satu lantai hotel. Berbagai pilihan menu tersedia, mulai dari soto, bakso, sayur lodeh, cah kangkung, hingga aneka gorengan yang menggugah selera.
Harga untuk setiap gorengan dimulai dari SAR 2 atau setara dengan Rp 8.600 per buah. Sementara itu, seporsi soto dapat dinikmati dengan harga SAR 15 atau sekitar Rp 65 ribu.
Para jemaah haji rela mengantre demi mendapatkan gorengan dan soto. Bahkan, terlihat beberapa dari mereka membeli gorengan dalam jumlah banyak di warung tersebut.
Salah seorang jemaah haji asal Tegal, Dwi, mengungkapkan bahwa dirinya sengaja datang ke Hotel 502 untuk menikmati soto dan gorengan. Dwi, yang menginap di sektor 2, harus menggunakan taksi untuk menuju hotel 502.
"Kebetulan ada dari kloter kami yang menginformasikan, sedang mencari makanan," ujar Dwi.
Ia mengaku sangat gembira dapat menikmati soto dan gorengan di Makkah. Menurutnya, cita rasa soto tersebut mengingatkannya pada kampung halamannya, Tegal.
"Masyaallah, benar-benar seperti di Indonesia. Serasa sedang berada di Tegal," ungkapnya dengan antusias.
Penjual makanan khas Indonesia memang semakin banyak ditemukan di sekitar hotel tempat jemaah haji RI menginap. Biasanya, para pedagang kue mulai menjajakan dagangannya pada pagi hari.
Beragam pilihan makanan, terutama camilan khas Indonesia, ditawarkan. Kementerian Agama juga menyediakan hidangan khas Nusantara sebanyak tiga kali sehari untuk seluruh jemaah Indonesia.
Tidak hanya itu, sebanyak 475 ton bumbu asli Indonesia didatangkan ke Arab Saudi melalui BPKH Limited. Bumbu-bumbu tersebut kemudian didistribusikan dan digunakan oleh dapur katering yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menyajikan hidangan bagi para jemaah haji.