BAIC BJ40 Plus mengalami penurunan harga yang signifikan setelah proses perakitan lokal dimulai di Purwakarta, Jawa Barat. Hebatnya, penurunan tersebut mencapai hampir Rp 100 juta!
Meskipun terjadi penurunan harga yang drastis, penting untuk dicatat bahwa tidak ada pengurangan fitur. Bahkan, yang lebih menarik, pabrikan justru menambahkan sejumlah teknologi baru pada kendaraan ini.
Dhany Yahya, Chief Operating Officer (COO) JIO Distribusi Indonesia, selaku agen pemegang merek BAIC di Indonesia, menjelaskan beberapa peningkatan pada BJ40 Plus rakitan lokal. Di antaranya adalah penambahan fungsi jok yang dapat disesuaikan ketinggiannya, kursi penumpang elektrik, konektivitas smartphone, serta penambahan diff-lock di bagian depan.
"Hal ini tentu saja membuat mobil menjadi lebih tangguh untuk digunakan di medan off-road. Namun, fitur ini mungkin hanya akan benar-benar diapresiasi oleh mereka yang memiliki antusiasme terhadap aktivitas off-road," ungkap Dhany saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat, pada hari Selasa (2/6).
Sebagai informasi tambahan, sebelum dirakit secara lokal, BAIC BJ40 Plus didatangkan secara utuh atau completely built up (CBU) dari China. Sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia, kendaraan ini langsung menjadi andalan utama pabrikan.
Saat masih berstatus CBU, BJ40 Plus dibanderol dengan harga Rp 790 juta. Kini, kendaraan bergaya jeep ini hanya dijual seharga Rp 698 juta dengan status on the road Jakarta. Dengan demikian, koreksi harganya mencapai Rp 92 juta.
Dhany menjelaskan alasan di balik penurunan harga BJ40 Plus yang begitu signifikan. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perhitungan pajak yang berbeda.
"Seperti yang kita ketahui di industri otomotif, faktor utama yang membedakan harga di dalam negeri dan negara asal adalah pajak impor. Terdapat component import duty, importasi luxury tax, dan lain-lain," jelasnya.
"Jadi, karena adanya perbedaan import duty yang biasanya mencapai 50 persen menjadi hanya sekitar 10 persen, penurunan harga ini bukan disebabkan oleh penurunan kualitas. Sebaliknya, ini adalah keuntungan dari perakitan lokal, sehingga tarif import duty-nya menjadi lebih rendah," tambahnya.