Harga Beras Nasional Masih Tinggi di Atas HET!

Admin

22/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Harga beras dengan kualitas medium dan premium di tingkat konsumen secara nasional terpantau masih tinggi, bahkan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Lonjakan harga komoditas pokok ini terjadi meskipun ketersediaan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini terbilang mencukupi.

Berdasarkan pantauan Liputanku pada Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), hari Selasa (10/6/2025) pukul 09.30 WIB, harga rata-rata beras medium mencapai Rp13.772 per kilogram (kg). Angka ini menunjukkan selisih 10,18 persen di atas HET yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kg.

Tidak hanya itu, harga beras premium juga mengalami kenaikan sebesar 5,54 persen, menjadi Rp15.725 per kg. Sebagai informasi, HET untuk beras premium adalah Rp14.900 per kg.

Sementara itu, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menunjukkan tanda-tanda kembali normal. Harga nasional beras SPHP tercatat sebesar Rp12.582 per kg, sedikit lebih tinggi dibandingkan HET sebesar Rp12.500 per kg.

Perlu diketahui bahwa cadangan beras pemerintah telah melampaui angka 4 juta ton. Ini merupakan pencapaian pertama kalinya sejak Perum Bulog didirikan pada tahun 1969. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pasokan beras yang melimpah ini adalah sebuah terobosan baru di sektor pertanian.

“Alhamdulillah, hari ini kita mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya sejak Bulog berdiri pada tahun 1969, cadangan beras pemerintah secara resmi melampaui angka 4 juta ton. Capaian ini berkat perhatian dan arahan yang luar biasa dari Bapak Presiden Prabowo, yang secara konsisten mendorong terobosan di sektor pertanian,” ujar Amran.

Menurut beliau, ketersediaan beras yang memadai ini bukan hanya sekadar data statistik, melainkan merupakan hasil dari implementasi kebijakan pertanian yang pro-petani.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, strategi penguatan produksi nasional dan optimalisasi serapan lokal terbukti efektif dalam menjaga stabilitas pangan.