BAIC BJ40 CKD Lebih Murah! Pembeli Lama Gigit Jari?

Admin

13/06/2025

2
Min Read

On This Post

BAIC BJ40 Plus kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau setelah proses perakitan lokal di pabrik Purwakarta, Jawa Barat. Penurunan harganya cukup signifikan, mencapai hampir Rp 100 juta! Lantas, apakah ini berarti pembeli lama mengalami kerugian?

Sebelumnya, saat masih diimpor secara utuh atau completely built up (CBU), BAIC BJ40 Plus dibanderol dengan harga Rp 790 juta. Namun, kini, setelah dirakit secara lokal dengan sistem CKD (completely knock down), kendaraan bergaya jeep ini ditawarkan dengan harga Rp 698 juta on the road Jakarta.

Chief Operating Officer (COO) JIO Distribusi Indonesia, Dhany Yahya, selaku agen pemegang merek BAIC di Indonesia, menjelaskan bahwa pembeli BJ40 Plus versi CKD memang mendapatkan keuntungan berupa harga yang lebih murah, yakni selisih Rp 92 juta. Namun, bukan berarti pembeli versi CBU lantas merugi.

“Mobil CBU ini adalah yang pertama kali kita bawa ke Indonesia, dan tidak akan ada lagi. Ini yang perlu digarisbawahi. Jadi, pembeli versi rakitan lokal memang memiliki keuntungan harga, namun pembeli pertama juga memiliki nilai emosional tersendiri,” ungkap Dhany Yahya di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/6).

Yahya menambahkan, jumlah BJ40 Plus berstatus CBU di Indonesia hanya sekitar 500 unit. Ia memperkirakan bahwa unit tersebut akan menjadi barang langka di masa depan. Nilai inilah yang tidak dimiliki oleh BJ40 Plus rakitan lokal.

“Intinya adalah, pembeli versi CBU telah memiliki unit yang diimpor secara utuh dari negara asalnya. Hal ini menjadikannya berpotensi menjadi barang langka, karena hanya ada sekitar 500 unit sebelum akhirnya kita hentikan dan beralih ke rakitan lokal,” jelasnya.

Alasan Penurunan Harga BJ40 Plus yang Signifikan

Dhany kemudian memaparkan alasan di balik penurunan harga BJ40 Plus yang begitu drastis. Menurutnya, perbedaan perhitungan pajak menjadi faktor utama penyebabnya.

“Dalam industri otomotif, perbedaan harga antara di dalam negeri dan negara asal sangat dipengaruhi oleh pajak impor. Terdapat component import duty, importasi luxury tax, dan lain-lain,” terangnya.

“Perbedaan yang signifikan terjadi karena adanya perbedaan import duty, yang biasanya mencapai 50 persen, kini menjadi hanya sekitar 10 persen,” imbuhnya.

Meskipun harganya turun cukup besar, Dhany memastikan bahwa tidak ada pengurangan fitur pada BJ40 Plus rakitan lokal. Ia menegaskan bahwa kualitasnya tetap sama, bahkan sedikit ditingkatkan.

“Penting untuk dipahami bahwa perbedaan harga yang mencapai hampir 100 juta tersebut berasal dari sisi pajak, bukan karena kita menurunkan harga. Jadi, pembeli sebelumnya tidak perlu merasa dirugikan,” tegasnya.