Hasto Tulis Buku Spiritual PDIP di Tahanan untuk Megawati

Admin

15/06/2025

2
Min Read

On This Post

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, memanfaatkan masa penahanannya di Rutan KPK dengan menulis sebuah buku berjudul 'Spiritualitas PDI Perjuangan'. Karya ini, menurut Hasto, didedikasikan khusus untuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Buku 'Spiritualitas PDI Perjuangan' ini, yang kami persembahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, adalah ungkapan tentang bagaimana seharusnya semangat perjuangan itu dibangun dan dipelihara," ungkap Hasto Kristiyanto di sela-sela persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, pada hari Kamis (5/6/2025).

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa buku 'Spiritualitas PDI Perjuangan' terdiri dari 285 halaman. Ia juga menekankan bahwa semangat dan jiwanya tidak lantas meredup meskipun dalam kondisi penahanan.

"Meskipun saya ditahan, jiwa dan semangat saya justru terus berkobar. Bahkan, di dalam tahanan, saya merasa semakin produktif, baik secara jiwa maupun raga," tuturnya.

Hasto menambahkan bahwa total ada lima buku yang ia tulis tangan selama berada di Rutan KPK. Menurutnya, buku 'Spiritualitas PDI Perjuangan' adalah representasi dari perjuangan seluruh kader yang sejalan dengan cita-cita bangsa.

"Di dalam tahanan, saya berhasil menyelesaikan sebuah buku yang ditulis tangan, dan saya memberinya judul 'Spiritualitas PDI Perjuangan'. Spiritualitas ini mencerminkan perjuangan seluruh kader PDIP yang selaras dengan cita-cita Indonesia Raya," jelas Hasto.

Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa buku lain yang ditulisnya berjudul 'Suara Kemanusiaan'. Buku ini, lanjutnya, berisi tentang cita-cita kemanusiaan dan keadilan.

"Dari rancangan yang telah saya susun, setidaknya ada empat hingga lima buku yang dapat saya terbitkan. Salah satunya adalah buku 'Suara Kemanusiaan', yang menggambarkan cita-cita kemanusiaan serta keadilan. Semua karya ini kami persembahkan untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun kesadaran hukum," pungkasnya.