MasterV, Jakarta – Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono membagikan kisah di balik terciptanya Mars Komando. Menurut penuturannya, karya tersebut lahir hanya dalam satu malam, menjelang perayaan ulang tahunnya yang ke-80 di Astor Ballroom, Hotel St. Regis, Jakarta, pada Kamis (29/5/2025) malam.
“Karena memang lagu Mars Komando itu belum ada. Saya sudah berupaya mencari, namun yang tersedia hanya Hymne Komando ciptaan Titiek Puspa. Tetapi, hymne itu nuansanya terlalu lembut. Masak iya pasukan komando menyanyikan lagu yang melambai-lambai saat memotong kue?” ungkap Hendropriyono, yang disambut gelak tawa para tamu undangan pada perayaan ulang tahunnya semalam, seperti yang diterima pada Jumat (30/5/2025).
Hendropriyono menegaskan bahwa mars komando idealnya memiliki irama yang membangkitkan semangat dan merefleksikan karakter pasukan komando yang selalu berada di garda terdepan, menjadi pemimpin, serta memiliki semangat juang yang tinggi. Berdasarkan filosofi itulah, Mars Komando akhirnya terlahir dari tangannya.
“Mars ini rampung digarap pada pagi hari sebelum ulang tahun, dan langsung dilatih untuk ditampilkan pada momen istimewa saat pemotongan kue. Lagunya adalah Mars Komando. Karena kita semua adalah keluarga besar komando. Hingga usia 80 atau mungkin lebih, kita harus tetap memiliki jiwa komando. Sebab, komando adalah pasukan terdepan, yang selalu memimpin,” tegasnya dengan penuh semangat.
Hendro mengakui bahwa hari ulang tahunnya sebenarnya jatuh pada tanggal 7 Mei. Namun, ia sengaja terbang ke Osaka, Jepang, untuk menghindari perayaan yang biasanya diselenggarakan oleh keluarganya.
“Saya menghindar ke sana supaya anak-anak tidak membuat acara yang macam-macam. Ternyata, sahabat-sahabat saya yang justru berinisiatif,” ujarnya.
Sekembalinya dari Jepang, Hendropriyono tiba di Jakarta. Namun, alih-alih menemukan suasana tenang, ia justru dikejutkan dengan pesta ulang tahun yang telah dirancang oleh dua sahabat karibnya, Garibaldi Boy Thohir dan Chandra Eka Jaya.
“Saya sudah 33 tahun bersahabat dengan Pak Boy Thohir, dan 21 tahun dengan Pak Chandra Eka Jaya. Mereka berdua ini yang menjadi penyebabnya. Tapi, katanya uang muka sudah dibayarkan, jadi agak sulit untuk dibatalkan,” selorohnya.
Dalam sambutannya, Hendropriyono tak lupa menyampaikan rasa hormatnya kepada Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, yang telah berkenan hadir. Baginya, sosok Try adalah seorang senior yang sangat dihormati. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi atas kehadiran Kepala BIN, Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra, yang disebutnya langsung terbang ke lokasi acara demi menghadiri perayaan tersebut.
“Pak Herindra mendarat langsung di sini, saya sangat terharu,” ungkapnya.
Ucapan khusus juga diberikan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dianggap sebagai sosok idola sekaligus harapan bagi kemajuan Indonesia di masa depan.
Walaupun tidak semua sahabat dapat hadir karena berbagai kesibukan dan momen libur panjang, Hendropriyono tetap merasa bersyukur dan terharu. Ia mengungkapkan bahwa banyak dari mereka yang datang dari luar kota semata-mata untuk menghadiri momen istimewa ini.
“Saya mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dalam penerimaan. Mungkin karena suasananya yang mengejutkan. Saya sendiri pun merasa terkejut,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, Jend (Purn) TNI Agum Gumelar, Wamenko Pokam Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, Letjen TNI Iwan Setiawan, mantan KSAD Jend (Purn) TNI Andika Perkasa, Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, dan Chandra Ekajaya.