Coba Anda bayangkan, di usia remaja, harus berjuang keras untuk sekadar makan sekali sehari, bahkan terpaksa meninggalkan rumah karena himpitan masalah keluarga. Inilah realita pahit yang dialami oleh seorang wanita muda bernama Chinu Kala di Mumbai. Kehidupannya kala itu dipenuhi dengan kesulitan dan ketidakpastian, tanpa secercah harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Namun, dari titik nadir tersebut, ia berhasil bangkit. Berbekal impian dan sedikit keberuntungan, dimulailah perjalanan hidup yang mengubahnya secara drastis. Dari seorang penjaja peralatan rumah tangga dari rumah ke rumah, kini ia menjadi pemilik bisnis perhiasan yang melayani ribuan pelanggan setiap harinya, bahkan hingga ke Amerika dan Inggris.
Menurut laporan Liputanku, Jumat (29/5/2025), masa remaja Chinu Kala penuh dengan nestapa, sangat kontras dengan kehidupannya saat ini sebagai seorang pengusaha sukses berkat Rubans Accessories yang didirikannya pada tahun 2014.
Pada usia 15 tahun, Chinu Kala pernah melarikan diri dari rumahnya di Mumbai karena masalah keluarga yang pelik. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, ia hanya mampu makan satu kali sehari. Ia pun mencoba berbagai pekerjaan, mulai dari menjadi pramuniaga yang menawarkan peralatan rumah tangga hingga menjadi pelayan di sebuah restoran selama tiga tahun.
Setelah mendapatkan dukungan dari teman-temannya, Chinu Kala memberanikan diri untuk mengikuti ajang Gladrags Mrs India Pageant pada tahun 2008 dan berhasil mencapai babak final. Selanjutnya, ia terjun ke dunia modelling, dan dari sanalah cikal bakal bisnis aksesorisnya bermula.
Rubans Accessories lahir dengan modal awal sebesar 3 lakh rupee atau setara dengan Rp 58,5 juta (dengan kurs Rp 195/rupee) di sebuah kios kecil seluas 70 kaki persegi di Phoenix Mall, Bengaluru. Pada tahun 2019, atau dalam kurun waktu lima tahun, perusahaan ini telah mencatatkan omzet sebesar 7,5 crore rupee atau Rp 14,6 miliar.
Awalnya, aksesoris yang dijual tidak memiliki merek. Namun, setelah melihat potensi pasar yang besar di kios kecil tersebut, Chinu Kala memutuskan untuk menyewa tempat di mal untuk memperluas bisnisnya, yang berlokasi di Koramangala, Bengaluru.
Setelah berhasil meyakinkan manajer mal selama tiga bulan, Chinu Kala harus memutar otak untuk mencari dana guna membayar deposit tempat tersebut.
"Saya diberi waktu satu bulan untuk mengumpulkan uang, tetapi saat itu yang saya miliki hanyalah koleksi perhiasan saya. Saya membuka toko, dan ternyata pelanggan sangat menyukai koleksi saya sehingga saya berhasil menjual perhiasan senilai 15 lakh rupee hanya dalam 15 hari," ungkap Chinu Kala.
Bisnisnya terus berkembang pesat hingga Rubans Accessories mempekerjakan sekitar 15-20 pengrajin lokal dari berbagai kota seperti Jaipur, Rajkot, Ahmedabad, dan Kolkata untuk memproduksi perhiasan. Merek ini memiliki unit produksi di Mumbai dan fokus pada perhiasan perak dengan berbagai SKU, mulai dari gelang, anting, kalung, matha patti, maang tikka, cincin, dan masih banyak lagi.
Chinu Kala membuka lima toko di Bengaluru, Hyderabad, dan Kochi. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa jumlah pengunjung tokonya semakin menurun. Hampir 60% pelanggannya yang biasa berbelanja di toko beralih ke platform online.
Chinu Kala kemudian mengambil keputusan sulit untuk menutup seluruh toko offline-nya dan memfokuskan seluruh penjualannya secara online. Ia mendaftarkan diri di berbagai portal e-commerce seperti Flipkart, Myntra, dan Jabong.
Saat ini, bisnisnya menerima sekitar 1.000 pesanan online setiap harinya dan menjual perhiasannya ke Amerika Serikat (AS) dan Inggris melalui portalnya sendiri. Pada tahun 2019, bisnisnya juga terpilih untuk mengikuti Myntra Accelerator Program, yang memberikan investasi pada merek-merek fashion India yang sedang berkembang.