Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Wakil Ketua MPR RI yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, memberikan dorongan kepada para atlet daerah yang telah memasuki masa purna atau pensiun, untuk terus berkiprah melalui berbagai pelatihan kerja dan program pengembangan karier. Ibas juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para atlet daerah yang telah berjuang keras dan menorehkan prestasi gemilang.
Pernyataan ini disampaikan Ibas saat mengadakan audiensi bertajuk 'Apresiasi Kebangsaan' bersama sejumlah pemuda berprestasi dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sebuah momentum penting untuk mendengarkan aspirasi dan memberikan dukungan.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kalian semua. Ini bukan sekadar ucapan terima kasih, tetapi juga sebuah motivasi agar kalian terus berupaya melampaui batasan diri dan meraih masa depan yang lebih cemerlang. Kemenangan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjuangan yang lebih besar. Sebaliknya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi sebuah pelajaran berharga untuk memperkuat diri," tegas Ibas dalam keterangannya, Senin (9/6/2025). Kalimat-kalimat ini sarat akan makna dan semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Ibas juga menekankan betapa pentingnya membangun karakter yang kuat, menjaga integritas diri, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air di tengah gempuran arus globalisasi. Ia mengajak para pemuda untuk tidak hanya menjadi individu yang terampil dan hebat, tetapi juga memiliki kerendahan hati dan kepedulian terhadap bangsa.
"Jadilah generasi muda yang senantiasa mencintai bangsa dan daerahnya. Dari Trenggalek, kita mampu meraih prestasi. Dari Trenggalek pula, kita mengabdi," paparnya dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Ibas mendorong pemerintah untuk benar-benar hadir dan berperan aktif dalam menjamin masa depan para pemuda berprestasi, termasuk para atlet. Kekhawatiran akan masa depan setelah masa kejayaan berlalu seringkali menghantui para atlet. Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh Angga Wibawa dan Frilla Ammanda, yang secara terbuka menyampaikan kegelisahan mereka.
"Saya mendengar langsung berbagai keluh kesah dari rekan-rekan atlet. Mereka memiliki semangat juang yang tinggi, tetapi setelah tidak lagi aktif bertanding (purna atlet), mereka merasa bimbang dan tidak tahu arah. Pemerintah tidak boleh mengabaikan hal ini. Anak muda berprestasi tidak boleh dibiarkan menganggur. Mereka harus diberikan ruang dan kesempatan untuk terus berkembang dan mengabdi," ungkap Ibas dengan nada prihatin.
Sebagai salah satu solusi konkret, Ibas menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai balai pelatihan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para atlet dan pemuda berprestasi di luar bidang olahraga. Ia juga menganjurkan agar para atlet aktif mengambil sertifikasi-sertifikasi khusus di bidang olahraga masing-masing. Dengan demikian, setelah tidak lagi aktif bertanding, mereka tetap dapat berkontribusi sebagai pelatih, official, tenaga pengelola olahraga, atau bahkan pembina bagi generasi baru.
Ibas, yang juga dikenal sebagai pembina klub LaVani, memberikan contoh inspiratif dari Klub Voli LavAni, sebuah klub yang dibina langsung oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Klub LavAni didirikan bukan hanya sekadar untuk meraih gelar juara, tetapi juga sebagai wadah kontribusi berkelanjutan dari para atlet dan tokoh olahraga dari berbagai latar belakang. Banyak yang dulunya merupakan atlet daerah, kini telah menjadi atlet nasional. Tidak sedikit pula yang tidak lagi bermain di lapangan, tetapi tetap memberikan kontribusi sebagai pelatih, manajer, dan tim pendukung," jelas Ibas.
Melalui forum audiensi seperti ini, Ibas menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menghadirkan solusi bagi masa depan para pemuda, termasuk para atlet.
"Pemerintah harus hadir, bukan hanya pada saat mereka meraih medali dan mengharumkan nama bangsa, tetapi juga pada saat mereka kembali ke masyarakat dan memiliki keinginan untuk terus berbakti. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian," pungkas Ibas dengan nada penuh harapan.