Idul Adha 2025: BPKH Kurban Hingga Pelosok 3T

Admin

19/06/2025

4
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali melanjutkan program Sedekah Kurban 1446 Hijriah, sebuah inisiatif yang berfokus pada "Menebar Kebaikan, Berbagi Kebahagiaan".

Menurut Anggota BPKH, Sulistyowati, tahun 2025 ini menandai pelaksanaan program untuk kelima kalinya sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 2020.

"Hal ini membuktikan komitmen BPKH dalam mendistribusikan manfaat keuangan haji kepada masyarakat luas. Idul Adha lebih dari sekadar perayaan kurban; ini adalah manifestasi dari keteladanan, keikhlasan, dan semangat berbagi dengan sesama," jelas Sulistyowati dalam keterangannya yang diterima pada hari Minggu (8/6/2025).

Lebih lanjut, Sulistyowati menyatakan bahwa BPKH pada tahun ini mendistribusikan 200 ekor sapi dan 320 ekor domba atau kambing ke berbagai provinsi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (wilayah 3T).

"Proses pendistribusian ini dijalankan secara sinergis dengan delapan mitra kemaslahatan BPKH, termasuk NU Care LAZISNU, LAZISMU, DT Peduli, Baitulmaal Muamalat, Rumah Zakat, Solo Peduli, LAZ Ummul Quro, dan PPPA Daarul Quran. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa distribusi kurban dilaksanakan dengan amanah, merata, dan memberikan manfaat yang maksimal," paparnya.

Sulistyowati menegaskan bahwa Program Sedekah Kurban menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat, mulai dari tahap pengadaan hingga pengolahan daging kurban menjadi produk siap saji.

"Dengan demikian, diharapkan manfaat kurban dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat dan memiliki jangka waktu yang lebih panjang," tambahnya.

Dalam hal pembiayaan, Sulistyowati meyakinkan bahwa program ini menggunakan nilai manfaat dari pengelolaan Dana Abadi Umat, dan bukan berasal dari dana setoran awal jemaah haji.

Hal ini, menurutnya, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014, yang menggariskan bahwa seluruh nilai manfaat akan dikembalikan kepada seluruh masyarakat di Indonesia melalui kegiatan kemaslahatan.

"Melalui program ini, kita berharap kebaikan dari ibadah kurban dapat dirasakan secara nyata dan menyeluruh oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri. Terima kasih atas partisipasi, dukungan, dan kepercayaan yang telah diberikan. Bersama, kita menebar kebaikan dan berbagi kebahagiaan untuk Indonesia yang lebih baik," pungkas Sulistyowati.

Sebelumnya, Dompet Dhuafa, melalui program tebar hewan kurban, menyalurkan hewan kurban dari para donatur kepada masyarakat yang membutuhkan.

Penyaluran hewan kurban ini salah satunya difokuskan kepada masyarakat kepulauan, seperti di Pulau Saroppo Caddi, Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.

Pada Sabtu pagi, 7 Juni 2025, di dermaga Maccini Baji, Pangkajene dan Kepulauan, Tim Dompet Dhuafa Pusat dan cabang Sulawesi Selatan, para relawan, serta sejumlah awak Liputanku berkumpul. Mereka kemudian menaiki perahu kayu yang bertuliskan Kapal Dakwah Dompet Dhuafa.

Tim gabungan tersebut menaiki perahu bersama dengan seekor sapi dan dua ekor kambing, yang merupakan hewan kurban dari para donatur yang berpartisipasi dalam program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa.

Ketiga hewan kurban tersebut dibawa ke Pulau Saroppo Caddi. Pengiriman ini adalah salah satu titik lokasi penyaluran hewan kurban untuk wilayah pulau terpencil.

Dalam rombongan tersebut, hadir Perwakilan Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa, Ika Atika, yang turut mendampingi pengiriman hewan kurban. Ika tampak sesekali memperhatikan hewan kurban yang dinaikkan ke atas perahu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

"Memang tidak mudah untuk mengantarkan hewan kurban ke pulau terpencil, namun hal itu tidak menyurutkan semangat Dompet Dhuafa untuk menyampaikan amanat dari para donatur kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Ika.

Angin laut dan ombak menjadi tantangan tersendiri dalam pengiriman hewan kurban ke pulau terpencil tersebut. Perahu sesekali mengalami guncangan akibat terpaan ombak, sehingga tim Dompet Dhuafa berusaha menenangkan hewan kurban.

"Butuh ketangkasan dalam penyaluran hewan kurban ke pulau, apalagi ombak cukup terasa dan kami khawatir hewan kurban mengalami hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Ika.

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, akhirnya rombongan Dompet Dhuafa tiba di Pulau Saroppo Caddi, di mana mereka telah ditunggu oleh perwakilan masyarakat di dermaga. Hewan kurban yang dibawa langsung diserahkan kepada perwakilan masyarakat untuk dikurbankan.

"Distribusi hewan kurban ke pulau bertujuan agar masyarakat Muslim di pelosok maupun di pulau terpencil dapat berbahagia merayakan Idul Adha dan merasakan daging hewan kurban," kata Ika.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Desa Matirolangi, Sulham, menyampaikan apresiasinya atas pemberian hewan kurban dari para donatur melalui Dompet Dhuafa. Menurutnya, pada tahun ini, daging kurban di Pulau Saroppo Caddi hanya berasal dari pemberian Dompet Dhuafa.

"Tahun ini, penyembelihan di sini hanya dari Dompet Dhuafa," kata Sulham.

Sambil menyaksikan prosesi pemotongan hewan kurban, Sulam menjelaskan bahwa desa Matirolangi terdiri dari dua pulau, yaitu Saroppo Caddi dan Saroppo Lompo. Jumlah warganya mencapai 300 kepala keluarga atau sekitar 1.000 orang yang tinggal di pulau tersebut.

"Warga kami sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Bisa dilihat sendiri, mereka sangat antusias menyambut hewan kurban ini," tutur Sulham.

Sulham mengungkapkan bahwa hewan kurban yang diberikan langsung disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat.

"Warga kami sangat senang mendapatkan daging hewan kurban, karena momen makan daging biasanya hanya terjadi saat pernikahan dan pada hari raya Idul Adha seperti ini," pungkas Sulham.