Tangsel Siaga Idul Adha: 4.330 Hewan Kurban Sehat!

Admin

09/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, semakin memperketat pengawasan terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di seluruh wilayahnya menjelang Hari Raya Idul Adha. Langkah ini diambil sebagai antisipasi menjelang perayaan Idul Adha yang akan tiba pada 10 Zulhijah 1446 H, bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025.

MasterV, Jakarta – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, semakin memperketat pengawasan terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di seluruh wilayahnya menjelang Hari Raya Idul Adha. Langkah ini diambil sebagai antisipasi menjelang perayaan Idul Adha yang akan tiba pada 10 Zulhijah 1446 H, bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, secara langsung turun tangan melakukan inspeksi ke berbagai peternakan dan lapak penjualan hewan kurban. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah lapak atau kandang milik Peternak Lembu Tangsel, Bapak Edi, yang berlokasi di kawasan BRIN Puspitek, Kecamatan Setu, Tangsel.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang diperdagangkan dan didistribusikan di Kota Tangsel berada dalam kondisi prima dan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan,” tegas Pilar pada hari Minggu (1/6/2025).

Menurut beliau, pemeriksaan komprehensif dilakukan oleh tim dokter hewan dari dinas terkait. Proses ini mencakup pengecekan usia dan kondisi fisik hewan, pemeriksaan gigi, serta evaluasi organ dalam setelah proses penyembelihan dilakukan.

Tindakan ini diambil untuk memastikan masyarakat menerima daging kurban yang aman dan layak untuk dikonsumsi.

“Pemeriksaan dilaksanakan secara ketat, mulai dari sebelum pemotongan hingga setelah penyembelihan. Dengan demikian, keamanan dan kualitas daging terjamin sampai ke tangan masyarakat yang menerimanya,” jelasnya.

Berdasarkan hasil inspeksi yang telah dilakukan di 53 lapak penjualan dengan total 4.330 hewan kurban yang tersebar di seluruh Kota Tangsel, dapat dipastikan bahwa hewan-hewan tersebut aman dan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tangsel menunjukkan bahwa lebih dari 3.000 ekor hewan kurban siap untuk didistribusikan dari 50 lebih titik lapak dan peternakan yang ada di Tangsel.

Selain itu, terjadi peningkatan jumlah hewan kurban tahun ini, mencapai sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di tempat lain, tepatnya di sebuah kandang di kawasan Neroktog, Kota Tangerang, seekor sapi simmental dengan berat lebih dari satu ton mendapatkan perawatan khusus. Sapi bernama Parjo ini, dengan bobot mencapai 1,15 ton, telah terpilih menjadi hewan kurban pilihan Presiden Prabowo Subianto untuk Idul Adha 2025.

Dengan tinggi mencapai 1,58 meter, panjang 2,3 meter, dan berat 1,15 ton, sapi berusia 3,5 tahun ini merupakan hasil kerja keras Saripudin, seorang peternak muda asal Neroktog yang berhasil mengembangkan usaha peternakannya dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mendapatkan sapi istimewa ini, Saripudin mengeluarkan dana sekitar Rp120 juta.

“Alhamdulillah, tahun ini saya dipercaya mengirimkan dua sapi untuk kurban presiden. Sapi terbesar adalah Parjo. Saya mendapatkannya dari Banyuwangi, Jawa Timur. Saya melihat potensi luar biasa dalam dirinya meskipun masih kecil, jadi saya membelinya dan merawatnya selama sekitar dua tahun hingga menjadi sebesar ini,” ujar Saripudin di Tangerang, pada hari Rabu (28/5/2025).

Bagi Saripudin, terpilihnya Parjo sebagai sapi kurban Presiden Prabowo bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus mengembangkan peternakan hewan yang lebih baik di masa depan.

Saripudin juga memastikan bahwa sapi tersebut sedang menjalani perawatan intensif untuk menjaga kondisi fisik dan mencegah ancaman penyakit di tengah musim pancaroba yang belum usai.

Rencananya, sapi tersebut akan dikirimkan langsung ke Kantor Gubernur Banten untuk dikurbankan atas nama kepresidenan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha yang akan datang.

“Saat ini, sapi tersebut masih dalam proses perawatan khusus. Kami memberinya pakan konsentrat dan vitamin berkali-kali lipat dibandingkan sapi biasa di peternakan ini,” pungkasnya.