IHSG Menguat Usai Libur, Rupiah Ikut Bangkit Pagi Ini

Admin

22/06/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Selasa (10/6/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif. Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau mengalami penguatan di pasar spot pagi ini.

Berdasarkan data dari RTI, pada pukul 09.02 WIB, IHSG berada di level 7.175,82, mengalami kenaikan sebesar 61,98 poin atau 0,87 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 7.113,42.

Tercatat sebanyak 244 saham bergerak naik, sedangkan 134 saham mengalami penurunan. Sebanyak 248 saham lainnya berada dalam posisi stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,23 triliun dengan volume sebanyak 1,67 miliar saham diperdagangkan.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa pertemuan antara perwakilan Amerika Serikat (AS) dan China di London untuk membahas perjanjian ekonomi telah berlangsung sejak hari Senin dan diperkirakan akan rampung pada Selasa malam waktu setempat.

Pertemuan antara kedua negara ini dianggap krusial karena diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global.

AS mengindikasikan kesediaan untuk mencabut pembatasan ekspor, dengan syarat China juga melonggarkan ekspor mineral-mineral penting.

Dalam konteks ini, terlihat bahwa AS merasa khawatir karena China tampaknya tidak menghiraukan kebijakan kenaikan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Bahkan, di tengah berlangsungnya perundingan tersebut, Trump juga memberlakukan pembatasan terhadap visa pelajar asal China. Kondisi ini memicu kekecewaan dari Presiden China XI Jinping terhadap sikap AS.

“Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat bahwa IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support dan resistance berada di kisaran 7.000–7.160,” ujarnya dalam analisis yang dirilis pada hari Selasa (10/6/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengemukakan bahwa IHSG menghadapi resisten Fibonacci di level 7.144.

Apabila terjadi penembusan di atas level tersebut, IHSG berpotensi untuk melanjutkan tren kenaikannya dan mengincar resisten berikutnya di level 7.216.

Namun, jika IHSG mengalami penurunan hingga di bawah level 7.041, tren kenaikan diperkirakan akan berakhir.

“Level support IHSG berada di 7.041, 6.994, 6.929, dan 6.811, sedangkan level resistennya berada di 7.144, 7.181, dan 7.216. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish,” jelasnya.

Selanjutnya, mayoritas bursa di kawasan Asia pada hari ini dibuka dengan pergerakan positif. Strait Times tercatat naik sebesar 0,02 persen (0,94 poin) di level 3.937,27, dan Shanghai Composite naik sebesar 0,03 persen (0,95 poin) di level 3.400,72.

Sementara itu, Nikkei mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen (372,19 poin) di level 38.460,80, dan Hang Seng naik sebesar 0,05 persen (11,10 poin) di level 24.192,53.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada pagi hari ini menunjukkan penguatan.

Menurut data dari Bloomberg, pada pukul 09.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.289 per dollar AS, menguat sebesar 2,00 poin atau 0,01 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 16.291 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa data tenaga kerja AS untuk bulan Mei yang dirilis pada Jumat malam menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi pasar, seperti data Non Farm Payrolls (NFP) dan data tingkat rata-rata upah per jam.

Sebagai ilustrasi, hasil NFP menunjukkan penambahan sebanyak 139.000 pekerjaan, dibandingkan dengan ekspektasi sebanyak 130.000 pekerjaan. Tingkat upah per jam tumbuh sebesar 0,4 persen, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,3 persen.

Hasil ini memberikan gambaran mengenai ketahanan ekonomi AS di tengah tekanan kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Trump, dan hal ini memberikan sentimen positif terhadap dollar AS.

Di sisi lain, pasar masih menantikan hasil perundingan tarif antara AS dan China yang sedang berlangsung di London, Inggris. Sambil menunggu hasil perundingan ini, kemungkinan besar dollar AS masih akan mengalami konsolidasi, dan penguatannya tidak akan terlalu signifikan.

Ariston menambahkan bahwa lima paket stimulus dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat, berpotensi menjaga stabilitas rupiah dan mencegah pelemahan yang terlalu dalam terhadap dollar AS pada hari ini.

“Potensi pelemahan rupiah mengarah ke 16.330, dengan potensi support di kisaran 16.250 pada hari ini,” pungkasnya.