IHSG Sesi I Anjlok, Saham Bank Raksasa Kompak Tertekan

Admin

10/06/2025

2
Min Read

On This Post

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang kurang menggembirakan sepanjang sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025). Patut diperhatikan bahwa pelemahan IHSG ini terjadi bersamaan dengan penurunan nilai sejumlah saham bank-bank besar di tanah air.

Berdasarkan data dari RTI Business, IHSG terkoreksi cukup signifikan, yakni sebesar 121.637 poin atau setara dengan penurunan 1,70%, hingga mencapai level 7.054,18 pada penutupan sesi I. Penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren negatif sejak awal pembukaan perdagangan yang sempat berada di level 7.134,48.

Selama sesi I perdagangan berlangsung, tercatat volume transaksi mencapai 13,21 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,73 triliun. Frekuensi perdagangan sendiri mencapai angka 876.974 kali selama sesi tersebut.

Sebanyak 450 emiten mengalami penurunan harga saham, sementara 188 emiten mencatatkan penguatan, dan 167 emiten berada dalam posisi stagnan. Hingga akhir sesi I perdagangan, sektor finansial menjadi salah satu yang mengalami penurunan paling tajam, yaitu sebesar 2,17%. Perlu dicermati bahwa saham-saham perbankan raksasa di Indonesia juga turut mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan.

Sebagai contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan sebesar 3,46% hingga mencapai harga Rp 9.075 per lembar saham. Tren penurunan ini juga terlihat pada saham-saham perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penurunan sebesar 4,25% ke harga Rp 5.075, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penurunan sebesar 4,04% ke harga Rp 4.270 per saham. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga tidak luput dari tren negatif ini, dengan penurunan sebesar 3,79% ke harga Rp 4.320 per saham.

Perlu diketahui bahwa penurunan IHSG ini sejalan dengan tren pelemahan yang terjadi di bursa saham global. Sebagai ilustrasi, Dow Jones Index Future (DJIF) di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar 0,37% ke level 42.139 pada siang hari ini.

Di kawasan Asia, mayoritas bursa saham juga menunjukkan kinerja yang kurang baik. Indeks saham Jepang, Nikkei 225 Index (N225), mengalami penurunan sebesar 1,32% ke level 37.464,80. Sementara itu, indeks bursa Hong Kong, Hang Seng Index (HSI), juga terkoreksi sebesar 1,86% ke level 22.856,97.

Sementara itu, indeks saham Shanghai Composite Index (SSEC) terpantau stagnan di level 3.347,48. Demikian pula dengan indeks saham Singapura, Strait Times Index (STI), yang mengalami penurunan sebesar 0,53% ke level 3.874,05.