Kabar menggembirakan datang dari perairan Maluku Utara! Sebuah tim peneliti sukses menemukan kembali spesies ikan purba yang menakjubkan, Coelacanth (Latimeria menadoensis). Ikan yang sempat dianggap punah 70 tahun silam ini, terdeteksi di kedalaman 145 meter di bawah permukaan laut yang misterius.
"Penemuan seekor coelacanth dewasa di perairan Maluku Utara ini menjadi bukti nyata betapa kayanya keanekaragaman hayati laut yang kita miliki di wilayah ini," ungkap Ketua tim peneliti, Dr. Gino Limmon dari Universitas Pattimura Ambon, dalam keterangannya pada hari Selasa (27/5/2025).
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Gino ini, merupakan kolaborasi apik dari berbagai institusi, termasuk Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Universitas Pattimura, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, dan Universitas Khairun. Beliau menjelaskan bahwa riset ini memanfaatkan data habitat historis coelacanth, peta batimetri yang detail, serta pengalaman panjang dalam menjelajahi kedalaman laut.
Sebagai hasilnya, dua penyelam trimix yang pemberani berhasil mendokumentasikan seekor coelacanth dewasa yang anggun di kedalaman 145 meter.
"Untuk pertama kalinya, kita berhasil menghasilkan foto dan video in-situ dari coelacanth. Sebelumnya, dokumentasi serupa hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) di Pantai Utara Sulawesi dan kapal selam di Papua Nugini bagian barat," jelas Dr. Gino, seperti yang dikutip dari detikSulsel.
Menurut Dr. Gino, penemuan ini juga merupakan wujud nyata dari kolaborasi internasional yang didukung penuh oleh Blancpain Ocean Commitment, yang fokus pada penelitian ekosistem terumbu karang mesofotik dan habitat coelacanth yang unik. Beliau menegaskan bahwa temuan ini tidak hanya menyoroti keberadaan spesies purba yang luar biasa, tetapi juga betapa pentingnya menjaga ekosistem laut yang rentan ini.
Sementara itu, Penasihat Tim Peneliti, Dr. Mark Erdman, menuturkan bahwa penemuan ikan purba di Maluku Utara ini memiliki signifikansi yang sangat besar. Beliau mengingatkan bahwa Coelacanth secara umum, seperti spesies yang ditemukan di Afrika, telah dianggap punah sejak akhir zaman Kapur sekitar 70 juta tahun yang lalu, sebelum akhirnya ditemukan kembali secara mengejutkan.
"Sungguh menggembirakan bahwa tim berhasil menjawab pertanyaan penting, yaitu apakah coelacanth benar-benar ada di wilayah Maluku Utara. Namun, butuh waktu hampir 3 dekade untuk membuktikan hal ini," ujarnya, merujuk pada penemuan Latimeria menadoensis pertama kali di Indonesia.
Penemuan terbaru ini semakin mengukuhkan status Maluku Utara sebagai salah satu habitat krusial bagi ikan purba yang menakjubkan ini. Tim peneliti berharap bahwa temuan ini akan mendorong upaya konservasi yang lebih intensif untuk melindungi habitat laut dalam yang menjadi rumah bagi spesies langka ini.
