MasterV, Swedia – Pernahkah terlintas dalam benak Anda, seberapa ketat sebenarnya sebuah kursi diuji sebelum akhirnya menghiasi ruang tamu Anda? Atau, bayangkan berapa kali sebuah lemari dibuka dan ditutup berulang kali sebelum akhirnya dijual di toko? Di balik kesederhanaan desain dan estetika khas IKEA, tersembunyi sebuah proses panjang dan kompleks yang bertujuan menjamin bahwa setiap produk yang dihasilkan aman, tahan lama, dan juga ramah lingkungan.
Tim Liputanku berkesempatan langka mengunjungi salah satu fasilitas paling rahasia dan krusial milik IKEA: IKEA Test Lab yang berlokasi di Älmhult, Swedia. Di sinilah, seluruh produk IKEA, mulai dari kursi, meja, sofa, hingga lemari, melewati serangkaian pengujian ekstrem. Tujuannya adalah untuk memastikan kekuatan, keamanan, dan kualitas yang konsisten secara global.
Di area pengujian kursi, setelah melewati tahap perancangan, kursi tersebut harus melalui uji tekanan yang dilakukan puluhan kali oleh mesin berkekuatan besar. Hal ini dilakukan untuk memastikan kursi tidak mudah patah dan aman saat digunakan.
Menurut salah seorang penguji, bahkan kursi plastik pun diuji dengan cara dijatuhkan dari ketinggian 2 meter sebanyak lima kali untuk menguji ketahanannya. Tidak hanya itu, kursi juga divibrasi di mesin selama 8 jam tanpa henti, seolah-olah sedang menempuh perjalanan di jalan yang penuh guncangan. Tujuan dari pengujian ini? Untuk mensimulasikan penggunaan jangka panjang dan memastikan tidak ada keretakan atau cacat struktural yang muncul.
"Ini adalah salah satu inovasi baru yang kami tambahkan dalam proses pengujian kami," ungkap salah seorang penguji produk di IKEA Test Lab.
"Biasanya, kami mengikuti standar EN (European Standard), tetapi untuk kursi plastik yang akan dipasarkan di India, kami harus menyesuaikan uji coba dengan permintaan lokal—contohnya, pengujian jatuh dari ketinggian yang lebih ekstrem."
Sebagai informasi tambahan, EN adalah standar yang diterbitkan oleh European Committee for Standardization (CEN) dan dijadikan acuan untuk berbagai jenis pengujian dan sertifikasi di Eropa.
Saat beralih ke area pengujian lemari, terlihat mesin-mesin yang membuka dan menutup pintu secara berulang, ribuan kali, mulai dari gerakan lembut hingga dibanting dengan keras. Semua ini dilakukan untuk memastikan engsel dan struktur lemari mampu bertahan selama bertahun-tahun, bahkan dalam kondisi penggunaan yang kasar sekalipun.
IKEA juga menaruh perhatian besar pada keamanan anak-anak. Salah satu contohnya adalah pengujian bantalan kaki kursi. Desainnya dibuat sedemikian rupa agar sulit dilepas, sehingga anak-anak tidak dapat melepaskannya dan memasukkannya ke dalam mulut.
"Anak-anak cenderung menjelajahi dunia dengan menggigit dan mencicipi segala sesuatu. Oleh karena itu, semua bagian kecil dari produk kami harus aman dan tidak mudah tertelan," jelas penguji.
"Kami bahkan melakukan pengujian dengan mengekspos mainan lunak ke enzim air liur sintetis untuk melihat apakah ada bahan kimia berbahaya yang mungkin keluar saat dikunyah."
Menurut tim pengembang IKEA, satu rangkaian pengujian untuk produk rumah tangga bisa memakan waktu hingga 3 minggu. Sementara itu, untuk produk yang akan digunakan di ruang publik, prosesnya bisa memakan waktu lebih lama, sekitar 4 hingga 5 minggu. Setiap produk juga diuji dengan berbagai jenis material, termasuk bahan daur ulang, untuk memastikan ketahanan dan keberlanjutannya.
"Terkadang kita lupa bahwa meskipun produk hampir selesai, masih ada waktu yang dibutuhkan untuk pengujian. Namun, inilah bagian penting dari proses desain kami," kata salah seorang desainer penguji di lab.
Proses ini juga mencakup pengujian bahan kimia. IKEA memastikan bahwa setiap zat kimia yang digunakan dalam proses pewarnaan, pelapisan, atau perekat tidak membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahkan, IKEA secara proaktif menghilangkan bahan kimia berbahaya dari produknya—sering kali sebelum adanya regulasi resmi yang mewajibkan.
Meskipun memiliki dua laboratorium utama—yang berlokasi di Swedia dan Shanghai—IKEA tetap memastikan bahwa semua produknya dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar lokal.
"Saat memasuki pasar baru, kami harus menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada di sana. Itulah sebabnya, produk untuk India, misalnya, harus diuji dengan metode yang berbeda dari yang berlaku di Eropa," imbuh penguji.
Dia menekankan bahwa proses pengujian di IKEA Test Lab bukan sekadar formalitas belaka. Ini adalah bagian integral dari filosofi desain IKEA: menciptakan produk yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga tahan lama, aman, serta bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.