Indonesia Vs China, Kluivert Ungkap Cara Agar Tak Masuk Jebakan
Patrick Kluivert menyatakan optimisme tinggi terkait kesiapan timnya menjelang pertandingan krusial Indonesia melawan China ini.
Indonesia akan berhadapan dengan China dalam kelanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Pertandingan ini menjadi kesempatan untuk membalas kekalahan 1-2 yang diderita pada pertemuan pertama di Qingdao pada 15 Oktober 2024.
Dalam laga tersebut, Indonesia sebenarnya tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai angka 76 persen serta menciptakan 14 percobaan tembakan, dimana enam di antaranya tepat sasaran. Sayangnya, dominasi tersebut tidak berujung pada kemenangan.
Skuad yang dilatih oleh Shin Tae-yong saat itu harus mengakui keunggulan tim tuan rumah melalui gol yang dicetak oleh Bakram Abduwelli (21') dan Yuning Zhang (44'), sebelum Thom Haye berhasil memperkecil selisih skor empat menit menjelang akhir pertandingan.
Menjelang pertandingan kedua, Patrick Kluivert, yang baru saja memimpin tim setelah pertandingan di Qingdao, menegaskan bahwa Indonesia telah mengambil pelajaran berharga dari kekalahan sebelumnya.
"Ya, kami telah berdiskusi panjang lebar mengenai China. Analisis mendalam tentang permainan China telah kami lakukan. Sayangnya, saat itu kami tidak meraih hasil yang kami harapkan," ungkap Kluivert menjawab pertanyaan dari MasterV dalam konferensi pers yang diadakan di Sanur, Bali, pada Minggu, 1 Juni 2025.
ISTIMEWA Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam konferensi pers di Sanur, Bali, pada Minggu (1/6/2025). Ia menegaskan bahwa skuad Garuda tidak akan mengulangi kesalahan sama saat kembali bersua dengan China.
“Saya tidak berada di sana (pada saat pertandingan pertama). Sekarang, ini adalah pertandingan yang baru. Bermain di kandang sendiri, kami memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kami telah membangun tim dengan persiapan yang matang,” imbuh mantan pemain bintang tim nasional Belanda tersebut.
"Kami telah mempelajari permainan mereka secara seksama. Saya yakin kita akan mendapatkan hasil yang positif melawan China."
Pertandingan di kandang sendiri menjadi momentum penting bagi Kluivert dan para pemainnya untuk membuktikan peningkatan performa tim, sekaligus menjaga peluang untuk lolos ke babak selanjutnya.
China wajib meraih kemenangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno nanti, mengingat saat ini mereka mengumpulkan enam poin, tertinggal tiga poin dari Garuda dengan selisih gol yang lebih rendah (minus 13 berbanding minus enam).
Dengan dukungan penuh dari para suporter dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi permainan lawan, Indonesia diharapkan dapat tampil lebih efektif dan tajam dibandingkan saat bermain di markas tim dengan julukan Negeri Tirai Bambu tersebut.
.
