Musim kompetisi 2024-2025 berakhir kurang memuaskan bagi Inter Milan, sebuah kenyataan yang cukup pahit mengingat sebelumnya mereka sempat memiliki asa untuk merengkuh empat trofi berbeda.
Namun, pada akhirnya, Inter harus menerima kenyataan bahwa mereka gagal mengamankan satu pun gelar juara. Performa skuad menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang jelas menjelang akhir musim, yang berakibat pada kegagalan mereka dalam beberapa pertandingan penting.
Klimaksnya terjadi di final Liga Champions, pertandingan pamungkas musim 2024-2025, di mana Inter Milan mengalami kekalahan telak dengan skor 0-5 dari PSG yang dilatih oleh Luis Enrique.
Kekalahan tersebut tercatat sebagai kekalahan dengan selisih gol terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
Sorotan utama atas kegagalan ini tertuju pada skuad yang dianggap sudah terlalu tua. Dalam laga final Liga Champions tersebut, Nerazzurri masih mengandalkan sejumlah pemain yang mendekati usia 40 tahun, seperti Francesco Acerbi (37 tahun) dan Henrikh Mkhitaryan (36 tahun) sebagai pemain inti.
Oleh karena itu, peremajaan skuad menjadi sebuah kebutuhan mendesak agar Inter Milan dapat bangkit kembali dan menjadi tim yang lebih kompetitif di masa depan.
Pemain-pemain muda dengan potensi besar perlu didatangkan untuk mengisi posisi-posisi yang membutuhkan penyegaran.
Untungnya, Il Biscione kini memiliki sumber daya finansial yang memadai setelah berhasil mencapai final Liga Champions dan juga menerima hadiah uang atas partisipasi mereka di Piala Dunia Klub 2025.
Sebelumnya, Inter telah berhasil merekrut Petar Sucic dari Dinamo Zagreb. Gelandang bertahan berusia 21 tahun ini sebenarnya telah direkrut sejak bulan Februari, namun baru didaftarkan secara resmi ke Lega Serie A pada tanggal 1 Juni, bertepatan dengan dibukanya jendela transfer musim panas.
Pada hari Sabtu (7/6/2025), Inter berhasil mengamankan rekrutan kedua mereka, yaitu Luis Henrique, setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang dan intens.
Hal yang menarik adalah nama pemain muda asal Brasil ini memiliki kemiripan dengan nama pelatih PSG, Luis Enrique, yang memberikan kekecewaan mendalam bagi Inter di partai final Liga Champions.
Pemain sayap yang baru berusia 23 tahun ini didatangkan dari Marseille dengan biaya transfer sebesar 23 juta euro.
Luis Henrique telah menandatangani kontrak yang akan mengikatnya dengan klub hingga 30 Juni 2030. Ia dikenal sebagai salah satu pemain dengan kecepatan tertinggi di Ligue 1, setelah pernah mencatatkan kecepatan lari hingga 36,98 km/jam.
Musim lalu, ia menunjukkan performa yang mengesankan dengan tampil sebanyak 35 kali di Liga Perancis dan Piala Perancis, berhasil mencetak 9 gol dan memberikan 10 assist.
Kedatangan Luis Henrique, menyusul perekrutan Petar Sucic, semakin mempertegas komitmen Inter untuk melakukan peremajaan skuad secara berkelanjutan.
Dengan rata-rata usia skuad yang sebelumnya merupakan yang tertua di Liga Italia, yaitu 29,1 tahun, perekrutan Sucic dan Henrique berhasil menurunkan angka tersebut menjadi 28,6 tahun.