Italia Hancur di Norwegia! Awal Buruk Kualifikasi Piala Dunia

Admin

17/06/2025

3
Min Read

On This Post

Kekalahan telak 0-3 dari Norwegia, yang disebabkan oleh gol-gol dari Alexander Sorloth, Antonio Nusa, dan Erling Haaland di paruh pertama pertandingan, praktis memupus harapan Italia untuk meraih poin penting di laga perdana Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertandingan yang diwarnai hujan deras ini memperlihatkan performa Italia yang jauh dari harapan. Gli Azzurri tampak kesulitan mengimbangi agresivitas dan intensitas permainan yang ditunjukkan oleh tim tuan rumah.

Norwegia, yang sebelumnya telah mencatatkan dua kemenangan atas Moldova dan Israel di bulan Maret, kini memimpin klasemen sementara dengan perolehan sembilan poin penuh dari tiga pertandingan yang telah dijalani.

Italia, yang sayangnya absen dalam dua edisi Piala Dunia terakhir, kembali menunjukkan performa yang mengecewakan. Kekalahan telak ini memicu kekhawatiran mendalam, yang diungkapkan oleh kapten tim, Gianluigi Donnarumma.

"Saya benar-benar tidak memiliki penjelasan. Para pendukung kami tidak pantas menyaksikan pertandingan seperti ini. Kami harus melakukan introspeksi mendalam. Ini sama sekali tidak bisa diterima," tegas Donnarumma kepada Rai Sport setelah pertandingan usai.

Gol pembuka Norwegia tercipta di menit ke-12, melalui sundulan tajam Alexander Sorloth yang berhasil memanfaatkan umpan silang akurat dari sisi kanan lapangan.

Selang delapan menit kemudian, Antonio Nusa berhasil menggandakan keunggulan Norwegia setelah melewati hadangan dua pemain bertahan Italia dan menaklukkan Donnarumma. Erling Haaland kemudian melengkapi kemenangan Norwegia dengan gol di menit ke-41, melalui tendangan keras dari dalam kotak penalti.

Dengan hasil ini, Italia kini berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dan harus mengejar ketertinggalan. Mereka akan menghadapi Moldova di Reggio Emilia pada pertandingan berikutnya. Sementara itu, Norwegia akan bertandang ke Tallinn untuk menghadapi Estonia.

Di pertandingan lainnya dalam Grup I, Israel berhasil mengalahkan Estonia dengan skor 3-1 dan kini menempati posisi kedua dengan enam poin, sehingga persaingan di grup ini tetap terbuka lebar.

Persaingan Sengit di Grup J: Belgia Tertahan, Kroasia Mengamuk dengan Pesta Gol

Sementara itu, di Grup J, Belgia harus menerima hasil imbang 1-1 saat menghadapi Makedonia Utara di Skopje.

Belgia sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Maxim De Cuyper setelah tembakan Romelu Lukaku berhasil diblok, namun tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan voli Ezgjan Alioski empat menit sebelum pertandingan berakhir.

Makedonia Utara memang belum terkalahkan dalam tiga pertandingan terakhir, namun mereka masih tertinggal dari Wales, yang kini memimpin klasemen dengan perolehan tujuh poin. Wales meraih kemenangan meyakinkan 3-0 atas Liechtenstein berkat gol-gol dari Joe Rodon, Harry Wilson, dan Kieffer Moore.

Pelatih Wales, Craig Bellamy, yang belum terkalahkan sejak ditunjuk pada tahun lalu, menyambut dengan optimis pertandingan berikutnya melawan Belgia.

"Seharusnya kami bisa mencetak lebih banyak gol. Namun, saya sangat menantikan pertandingan hari Senin," ungkap Bellamy kepada BBC Wales.

Dalam pertandingan lain, Kroasia mencatatkan kemenangan besar 7-0 atas Gibraltar. Franjo Ivanovic dan Andrej Kramaric masing-masing mencetak dua gol, sementara Marco Pasalic, Ante Budimir, dan Ivan Perisic juga turut menyumbang gol dalam kemenangan telak di Algarve.

Republik Ceko juga berhasil mempertahankan rekor sempurna mereka di Grup J setelah mengalahkan Montenegro dengan skor 2-0 melalui gol-gol dari Adam Hlozek dan Patrik Schick.

Sebagai informasi tambahan, Piala Dunia 2026 mendatang akan diikuti oleh 48 tim. Dua belas juara grup dari zona Eropa akan lolos secara otomatis, sementara para *runner-up* harus berjuang melalui babak *play-off* untuk memperebutkan empat tiket tersisa.

Bagi Italia, yang saat ini berada di bawah tekanan besar, sisa pertandingan di fase grup akan menjadi penentu nasib mereka untuk bisa kembali berlaga di ajang sepak bola terbesar di dunia setelah absen dalam dua edisi secara berturut-turut.