Jam Berapa Salat Idul Adha 2025? Jadwal & Tata Cara Lengkap

Admin

16/06/2025

3
Min Read

Pelaksanaan salat Idul Adha selalu bertepatan dengan perayaan Lebaran Idul Adha, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah. Untuk tahun ini, baik pemerintah maupun Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 10 Dzulhijjah 1446 H, yang berarti Idul Adha 2025, akan jatuh pada tanggal 6 Juni 2025.

Umumnya, salat Idul Adha dilaksanakan secara bersama-sama, atau berjamaah, di masjid atau lapangan terbuka, dan dipimpin oleh seorang imam. Pertanyaan yang sering muncul adalah, pukul berapa sebenarnya salat Idul Adha ini dimulai? Berikut adalah informasi selengkapnya untuk Anda.

Waktu Dimulainya Salat Idul Adha

Seperti yang dilansir dari situs resmi Kementerian Agama, salat Id, atau salat hari raya, dapat dilaksanakan mulai dari terbitnya matahari hingga matahari mulai tergelincir. Meskipun demikian, terdapat anjuran (sunah) untuk menundanya hingga matahari terangkat setinggi kurang lebih 6 hasta.

Masih berdasarkan informasi dari situs Kementerian Agama, waktu pelaksanaan salat Id adalah sejak matahari terbit sampai masuknya waktu Zuhur (ketika matahari tergelincir). Kemudian, disunahkan untuk mengakhirkannya sedikit hingga matahari naik setinggi satu tombak (sekitar 7 dzira' atau + 3,36 meter).

Di Indonesia, secara umum, salat Idul Adha dimulai antara pukul 06.30 hingga 07.30 pagi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa waktu yang tepat dapat bervariasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing daerah.

Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi Jakarta dan Masjid Istiqlal berencana untuk menyelenggarakan salat Idul Adha bersama. Berikut adalah perkiraan jadwalnya:

1. Salat Idul Adha 2025 di Balai Kota

2. Salat Idul Adha 2025 di Masjid Istiqlal

Panduan Tata Cara Salat Idul Adha

Merujuk pada situs NU Online, berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara melaksanakan salat Idul Adha:

1. Salat Idul Adha dimulai dengan niat. Berikut adalah lafal niatnya:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

"Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini" lillahi ta'ala.

Artinya, "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

Apabila salat dilakukan secara individu, tidak diperlukan penambahan kata dalam kurung (imaman atau makmuman). Namun, ketika bertindak sebagai imam, tambahkan "imâman", dan ketika menjadi makmum, tambahkan "makmûman".

2. Dimulai dengan takbiratul ihram, seperti pada salat biasa. Setelah membaca doa iftitah, lanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, sembari mengangkat kedua tangan. Di antara setiap takbir, dianjurkan untuk melafalkan bacaan berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila

Artinya, "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Atau, Anda juga dapat membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar

Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar."

3. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan membaca Surat al-Fatihah.

4. Berikutnya adalah membaca surat pendek dari Al-Quran.

5. Kemudian, lanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri kembali seperti dalam salat biasa.

6. Lalu, berdiri untuk memulai rakaat yang kedua.

7. Dalam posisi berdiri pada rakaat kedua, kembali bertakbir sebanyak lima kali, sembari mengangkat kedua tangan dan melafalkan "Allâhu Akbar" seperti sebelumnya. Di antara setiap takbir tersebut, disunahkan untuk kembali melafalkan bacaan yang telah dijelaskan pada poin kedua.

8. Setelah selesai membaca Surat al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surat pendek. Kemudian, lanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.

9. Terakhir, para jamaah disarankan untuk menyimak khutbah Idul Adha setelah selesai melaksanakan salat. Ketentuan ini tidak berlaku bagi individu yang melaksanakan salat Idul Adha secara sendiri.