Jakarta, ibu kota negara, diperkirakan akan menjadi pusat perhatian pada hari Selasa, 3 Juni 2025, seiring dengan rencana aksi unjuk rasa ribuan buruh. Sekitar 3.000 pekerja dan pensiunan yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah mengagendakan demonstrasi di depan Istana Kepresidenan dan Gedung DPR RI.
Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal, mayoritas peserta aksi berasal dari kalangan pensiunan dan pekerja mitra PT Pos Indonesia. Mereka akan menyuarakan tiga tuntutan utama yang dianggap sangat penting bagi keberlangsungan hidup serta kesejahteraan para pekerja.
“Tunjangan ini bukanlah sekadar pemberian, melainkan hak yang telah diperoleh melalui kerja keras dan pengabdian selama puluhan tahun. Menghapusnya sama saja dengan mengkhianati jasa para pensiunan,” tegas Said Iqbal dalam keterangan resminya, Sabtu (31/5/2025).
Tiga Tuntutan Utama Para Buruh
Pertama, para demonstran menolak keras rencana penghapusan sejumlah tunjangan bagi pensiunan PT Pos, termasuk Tunjangan Pangan (TP), Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP), Sumbangan Iuran BPJS Kesehatan, dan Uang Duka.
Kedua, KSPI dengan tegas mendesak penghapusan sistem kemitraan yang berlaku di PT Pos, yang mereka nilai sangat merugikan para pekerja. Tuntutan mereka adalah agar seluruh pekerja mitra diangkat menjadi karyawan tetap dengan hak-hak penuh.
“Sistem kemitraan ini tidak lebih dari bentuk perbudakan modern yang terselubung. Kami menuntut agar seluruh pekerja mitra segera diangkat menjadi karyawan tetap dengan pemenuhan hak-hak normatif secara penuh di PT Pos,” ungkap Iqbal dengan nada tinggi.
Ketiga, massa aksi juga menolak sistem outsourcing dan penerapan kebijakan Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) oleh BPJS Kesehatan, yang dinilai dapat menurunkan kualitas pelayanan publik secara signifikan.
“Antrean rawat inap yang semakin panjang, jumlah kamar yang berkurang, serta potensi kenaikan iuran adalah indikasi krisis dalam pelayanan publik,” jelas Iqbal.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tuntutan penghapusan outsourcing ini sejalan dengan pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pidato peringatan May Day pada tanggal 1 Mei lalu, yang berkomitmen untuk mengakhiri praktik tersebut.
Berikut adalah jadwal dan lokasi aksi unjuk rasa yang telah direncanakan:
Pukul 09.30 – 10.00 WIB: Titik kumpul awal di depan Kementerian BUMN
Pukul 10.00 – 13.00 WIB: Pelaksanaan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara
Pukul 14.00 – 17.00 WIB: Aksi demonstrasi dilanjutkan menuju Gedung DPR RI
Diharapkan pihak kepolisian dapat mengambil langkah antisipatif terhadap potensi kemacetan dan melakukan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi.