JAKARTA, MasterV – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan uji coba Car Free Night (CFN) atau malam bebas kendaraan bermotor. Inisiatif ini direncanakan akan diterapkan di kawasan strategis Sudirman–Thamrin.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan bahwa ide ini muncul seiring dengan meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik di malam hari. Pertanyaannya, apakah ini solusi yang tepat?
“CFN akan menjadi fokus uji coba kita. Kita bisa memulainya pukul 22.00 WIB, mengingat tingginya minat masyarakat untuk berolahraga di malam hari. Lokasinya tetap sama, yaitu di Sudirman-Thamrin,” ungkap Rano saat menghadiri acara Car Free Day di Jalan MH Thamrin, Minggu (8/6/2025), seperti dilansir dari Antara.
Apa Bedanya CFD dan CFN?
Jika Car Free Day (CFD) secara rutin diadakan setiap Minggu pukul 06.00-10.00 WIB, maka CFN dirancang khusus untuk malam Minggu, dimulai pukul 22.00 WIB hingga tengah malam atau bahkan dini hari. Apa implikasinya?
Selain menyediakan ruang untuk berolahraga di malam hari, tujuan utamanya adalah untuk menghadirkan atmosfer kota yang lebih semarak, nyaman, dan menyenangkan di akhir pekan. Apakah ini akan berhasil?
“Jika CFD lebih menekankan pada aspek kesehatan, maka CFN akan melengkapi dengan unsur kebahagiaan,” jelas Rano.
Sebagai bagian dari peresmian CFN, Pemprov DKI Jakarta berencana menyelenggarakan pertunjukan seni dan budaya Betawi. Inilah cara untuk merayakan identitas lokal.
Acara ini direncanakan akan dipusatkan di tiga lokasi CFD yang populer, yaitu:
Pertunjukan tersebut dijadwalkan dimulai pada Minggu (29/6/2025), dengan target partisipasi 5.000 orang. Berbagai atraksi akan ditampilkan, termasuk pencak silat, tarian tradisional, musik, serta hidangan kuliner khas Betawi. Bagaimana ini akan mempengaruhi citra Jakarta?
“Pertunjukan seni dan budaya ini terbukti tidak hanya meningkatkan kesehatan, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi warga,” kata Rano.
Masih dalam Tahap Pengkajian
Namun demikian, uji coba CFN tidak akan langsung dilaksanakan. Pemprov DKI Jakarta saat ini masih melakukan kajian mendalam terkait dampak dan aspek teknis pelaksanaannya. Apa saja yang perlu dipertimbangkan?
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau akrab disapa Chico Hakim, menegaskan bahwa rencana ini belum final. Lalu, apa yang menjadi perhatian utama?
“Belum ada keputusan. Semuanya masih dalam tahap pengkajian,” ujar Chico saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025).
Chico menjelaskan bahwa sejumlah aspek sedang dievaluasi secara rinci, termasuk potensi dampak kebijakan ini terhadap pelaku usaha di sepanjang Sudirman-Thamrin serta para pengguna jalan. Bagaimana cara menyeimbangkan kepentingan semua pihak?
“Jalur, waktu, aktivitas bisnis mal, restoran di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin, serta mobilitas rutin para pekerja di sekitar area tersebut dalam menggunakan jalan. Semuanya akan dikaji secara komprehensif dan mendalam. Tujuannya adalah agar tidak ada pihak yang dirugikan dan manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal,” jelas Chico.
Perluasan CFD di Lima Wilayah Jakarta
Selain CFN, Pemprov juga tengah mempertimbangkan perluasan pelaksanaan CFD ke lima wilayah administratif Jakarta. Ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global yang sehat, hijau, dan membahagiakan. Apakah visi ini akan terwujud?
“Dengan adanya Car Free Day dan Car Free Night, diharapkan kebahagiaan dan kesehatan masyarakat Jakarta dapat terus meningkat,” pungkas Rano.