JAKARTA, MasterV – Seringkali, pemilik kendaraan mencampur cairan pendingin atau air radiator dengan warna yang berbeda, entah karena keadaan mendesak atau kurangnya informasi.
Namun, tindakan ini dapat memicu konsekuensi yang kurang baik pada sistem pendinginan mesin, khususnya pada radiator dan pompa air.
Perlu dipahami bahwa perbedaan warna pada coolant umumnya mengindikasikan perbedaan dalam komposisi kimia, yang tidak selalu cocok apabila dicampur.
Menurut Fendy, Direktur PT Autokooling Jaya Nusantara, distributor radiator Koyorad, saat dijumpai di stan radiator Koyorad, pencampuran coolant dengan warna yang berbeda sangat tidak dianjurkan karena berpotensi menyebabkan endapan dan korosi di dalam sistem pendingin.
"Coolant dengan variasi warna biasanya menandakan formula kimia yang juga berbeda. Apabila dicampur, reaksi kimia dapat terjadi, menghasilkan endapan yang berpotensi menyumbat saluran radiator, bahkan merusak impeller pada pompa air," jelas Fendy kepada MasterV, Jumat (6/6/2025).
otospector Ilustrasi air coolant warna-warni.
Fendy melanjutkan, perbedaan coolant tidak hanya terletak pada warnanya, tetapi juga pada kandungan aditif serta teknologi yang diterapkan, seperti Inorganic Acid Technology (IAT), Organic Acid Technology (OAT), atau Hybrid OAT (HOAT).
Masing-masing teknologi ini memiliki karakteristik dan masa pakai yang berbeda, sehingga pencampuran sembarangan sangat tidak disarankan.
"Selain risiko penyumbatan, pencampuran juga dapat menurunkan titik didih dan titik beku coolant. Dampaknya, kemampuan mesin untuk mendinginkan menjadi tidak optimal, dan risiko overheat pun meningkat," paparnya.
Oleh karena itu, Fendy menyarankan agar pemilik kendaraan senantiasa menggunakan jenis coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil, dan tidak hanya terpaku pada warna sebagai patokan.
Apabila penggantian merek diperlukan, pastikan spesifikasinya identik dan lakukan *flushing* atau pengurasan total sebelum mengisi coolant yang baru.
"Jangan hanya berpatokan pada warna. Jika coolant merah bercampur dengan hijau, atau biru dengan kuning, meskipun keduanya sama-sama *ethylene glycol*, campuran tersebut berpotensi menjadi lumpur di dalam radiator. Hal inilah yang dapat memperpendek usia radiator dan pompa air," tegas Fendy.