Meskipun pertandingan ini tidak lagi menentukan bagi kedua tim dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, gelandang timnas Indonesia, Joey Pelupessy, justru melihatnya sebagai sebuah ujian besar yang pantas dinantikan dengan antusias.
Baginya, berhadapan dengan tim yang memiliki level permainan tinggi bukanlah hal yang menakutkan. Sebaliknya, ini adalah sebuah tantangan yang justru memicu semangat bertanding di Suita City Football Stadium pada hari Selasa, 10 Juni 2025, pukul 17.35 WIB.
“Menurut pandangan saya, pemain Jepang, di mana pun mereka berada, memiliki disiplin yang sangat tinggi. Ini adalah sebuah hal positif, dan saya sangat mengaguminya. Mereka juga sangat piawai, memiliki teknik yang mumpuni, dan mampu bergerak dengan sangat cepat. Saya sangat menantikan untuk berhadapan dengan mereka,” ungkapnya.
Walaupun lawan yang dihadapi kali ini adalah tim unggulan dari Asia, ia tetap merasa optimistis bahwa Indonesia mampu membawa pulang poin. Dua kemenangan yang diraih sebelumnya menjadi suntikan semangat yang nyata bagi tim yang dilatih oleh Patrick Kluivert.
Kepercayaan diri menjadi modal utama bagi dirinya untuk menatap pertandingan ini. Ia menegaskan bahwa mental juara tidak dapat dipisahkan dari keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri.
“Saya benar-benar percaya pada diri sendiri. Tanpa keyakinan, lebih baik kita tidak percaya, tidak usah bermain,” tegas Joey Pelupessy.
Ketika ditanya mengenai siapa pemain Jepang yang paling berbahaya, ia memilih untuk tidak menyebutkan satu nama secara spesifik. Menurutnya, seluruh pemain Jepang memiliki kualitas yang patut untuk diwaspadai.
“Anda bisa memilih satu, tetapi sebenarnya ada banyak pemain yang berkualitas. Mereka semua terampil, disiplin, dan bermain di level yang tinggi. Oleh karena itu, saya sangat menantikan pertandingan ini,” tambahnya.
Sementara itu, meskipun cuaca di Osaka saat ini terasa cukup lembap, Joey Pelupessy merasa hal tersebut tidak mengganggunya.
Sebab, ia memiliki pengalaman bermain di Eropa yang membuatnya terbiasa dengan kondisi serupa.
“Itu bukan masalah besar bagi saya. Saya pernah bermain di Belanda dan Inggris, di mana 80 persen waktu dihabiskan dalam kondisi hujan. Jadi, saya sudah terbiasa, tetapi tentu saja, itu adalah hal yang harus kami kelola sebagai tim jika kami ingin berkembang,” ujar pemain kelahiran Almelo, Belanda, ini.
Hal ini terbukti dalam proses adaptasi tim yang berjalan dengan baik selama sesi latihan dalam dua hari terakhir.
“Beberapa pemain mungkin lebih terbiasa dengan cuaca panas, sementara saya lebih terbiasa dengan cuaca seperti ini. Jadi, saya pikir itu bukan masalah besar. Kami sudah berlatih hari ini dan kemarin, jadi kami dapat beradaptasi dengan cepat,” pungkasnya.