Job Fair Bekasi Ricuh: Bukti Lapangan Kerja Mendesak?

Admin

04/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Kericuhan yang terjadi dalam *job fair* yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, pada hari Selasa (27/5/2025), menurut pengamatan dari ahli Ketenagakerjaan, Tadjuddin Noer Effendi, mengindikasikan tingginya kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan.

"Ini adalah indikasi nyata bahwa masyarakat kita sangat membutuhkan kesempatan kerja. Kita tahu bahwa angka pengangguran terus meningkat, seperti yang dilaporkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik)," ujar Tadjuddin saat dikonfirmasi pada hari Kamis (29/5/2025).

Tadjuddin berpendapat bahwa pemerintah belum cukup tanggap dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai. Konsekuensinya, setiap kali ada bursa kerja, tempat tersebut selalu dipenuhi oleh para pencari kerja.

"Upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja terbilang lambat. Akibatnya, setiap kali bursa kerja dibuka di suatu daerah, pasti akan langsung diserbu oleh para pencari kerja," kata Tadjuddin.

Beliau juga memprediksi bahwa jumlah pengunjung dalam setiap acara bursa kerja akan selalu membeludak, di mana pun acara itu diselenggarakan.

Hal ini disebabkan karena setiap tahunnya ada jutaan orang yang memasuki angkatan kerja, ditambah lagi dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terus berlangsung.

"Fenomena ini bisa terjadi di mana saja, karena sudah menjadi masalah yang meluas, terlebih lagi dengan tren PHK yang terus meningkat. Setiap tahun, ada sekitar 3 juta hingga 3,5 juta angkatan kerja baru yang siap memasuki pasar kerja," jelas Tadjuddin.

Sebagai solusi dari permasalahan ini, Tadjuddin menyarankan agar pemerintah daerah mulai memanfaatkan platform digital untuk menyelenggarakan bursa kerja secara daring.

"Penyelenggaraan bursa kerja secara *online* akan sangat memudahkan, karena dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia," ungkap Tadjuddin.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, *job fair* atau bursa kerja yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, pada hari Selasa (27/5/2025) berakhir dengan kericuhan.

Beberapa pencari kerja terlibat perkelahian fisik karena saling berebut gambar *quick response* (QR).

Meskipun tidak ada laporan korban luka, insiden ini menyebabkan beberapa pencari kerja pingsan karena terdesak oleh kerumunan orang yang panik menghindari kericuhan.

Seorang saksi mata bernama Ridwan Rahmat menilai bahwa panitia penyelenggara kurang siap dalam menggelar *job fair* tersebut, yang akhirnya menyebabkan kericuhan.

"Intinya, panitianya kurang persiapan," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, acara besar yang berpotensi mengundang banyak orang seperti *job fair* sebaiknya tidak diadakan hanya di satu tempat.

Seharusnya, menurut Ridwan, acara *job fair* diselenggarakan di beberapa lokasi agar para pencari kerja tidak menumpuk di satu tempat.