Analisis: Jokowi Lebih Cocok ke PSI? Ini Kata Pengamat!

Admin

18/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sempat mengisyaratkan arah rumah politiknya ke depan setelah tidak lagi menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

Jokowi menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpotensi menjadi rumah politiknya, usai namanya dikaitkan dengan posisi calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga, berpendapat bahwa preferensi Jokowi terhadap PSI dibandingkan PPP sangatlah masuk akal.

Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh kesesuaian ideologi PSI dengan nilai-nilai yang dianut oleh mantan Gubernur Jakarta tersebut.

“Di PSI, ideologi Jokowi setidaknya relatif selaras. Jokowi dan PSI sama-sama memegang teguh nilai-nilai nasionalis. Berbeda situasinya jika Jokowi bergabung dengan PPP. Jokowi yang nasionalis tentu akan menemui perbedaan dengan PPP yang berbasis religius,” ujarnya saat dikonfirmasi pada hari Sabtu (7/5/2025).

Jamiluddin berargumen bahwa, seandainya Jokowi menerima tawaran dari PPP, ia berpotensi dinilai sebagai figur yang hanya berorientasi pada kekuasaan tanpa mempertimbangkan ideologi politik yang diyakininya.

“(Jika menerima pinangan PPP) Jokowi akan dicap sebagai sosok yang menerima jabatan apapun tanpa memperhatikan kesesuaiannya,” tegasnya.

Kendati terdapat kesamaan ideologi, Jamiluddin menilai bahwa faktor usia dapat menjadi penghalang bagi Jokowi untuk memimpin PSI, mengingat partai tersebut identik dengan kalangan muda.

Seperti diketahui, saat ini posisi ketua umum PSI dipegang oleh Kaesang Pangarep yang dianggap masih sangat muda.

“Meskipun Jokowi secara ideologis cocok untuk memimpin PSI, namun dari segi usia, tetap saja kurang tepat. Sebagai partai yang mewakili generasi muda, idealnya PSI dipimpin oleh figur yang juga muda. Jadi, akan terasa ganjil jika Jokowi memimpin PSI,” jelasnya.

“Karena itulah, idealnya PSI dipimpin oleh anak muda,” pungkasnya.