Jokowi Pilih PSI? Pintu Lebar Terbuka!

Admin

21/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menyatakan kesiapannya untuk menyambut hangat Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Beliau menegaskan bahwa PSI akan membuka pintu selebar-lebarnya, seiring dengan sinyal kuat yang ditunjukkan Jokowi untuk bergabung dengan partai berlambang mawar tersebut.

"Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan senang hati membuka pintu bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo," ungkap Andy melalui pesan singkat yang diterima pada Senin (9/6/2025).

Andy mengklaim bahwa hingga saat ini, tidak ada satu pun kader partai yang merasa keberatan dengan potensi bergabungnya Jokowi. Bahkan, ia menegaskan bahwa PSI adalah rumah yang tepat bagi Jokowi.

"Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut kedatangan Pak Jokowi jika beliau memutuskan untuk bergabung. Bagaimanapun, PSI adalah rumah bagi Pak Jokowi," jelas Andy dengan antusias.

Andy mengakui bahwa sejak awal pendiriannya, PSI memang memiliki tujuan untuk mendukung Jokowi. Oleh karena itu, segala mandat dan upaya yang telah dilakukan oleh presiden Indonesia dua periode tersebut akan terus diperjuangkan oleh partainya demi kemajuan bangsa.

"Kami akan terus berjuang untuk mewujudkan visi dan misi Pak Jokowi dalam memajukan Indonesia,” tandasnya.

Menanggapi pernyataan Jokowi yang lebih memilih untuk bergabung dan menjadi ketua umum PSI daripada PPP, Andy kembali menegaskan bahwa pintu untuk itu sangat terbuka lebar bagi ayah dari ketua umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep.

"Beberapa waktu lalu, Jokowi menyatakan preferensinya terhadap PSI dibandingkan menjadi Ketua Umum PPP. Sekali lagi, PSI siap menyambut kedatangan Bapak Jokowi," Andy menegaskan.

Namun, sebagai catatan, ketika ditanyakan apakah Jokowi sudah resmi berstatus sebagai kader PSI saat ini, Andy memilih untuk tidak memberikan jawaban.

Selain itu, Andy juga enggan memberikan komentar terkait nama-nama yang telah masuk ke dalam bursa calon ketua umum PSI dalam Pemilu Raya yang sedang berlangsung.

Termasuk ketika ditanya apakah Kaesang telah kembali mendaftarkan diri sebagai ketua umum, Andy juga tidak memberikan jawaban yang jelas.

Sebagai informasi tambahan, Pemilu Raya PSI akan berlangsung hingga tanggal 23 Juni 2025. Setelah proses penjaringan nama dalam Pemilu Raya selesai, PSI akan menyelenggarakan kongres pemilihan ketua umum di Kota Solo pada tanggal 19 dan 20 Juli 2025.

Pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa pernyataan Jokowi yang lebih memilih PSI daripada PPP sangatlah masuk akal.

Hal ini disebabkan oleh kesesuaian ideologi antara PSI dan mantan Gubernur Jakarta tersebut.

"Di PSI, ideologi Jokowi relatif sejalan. Jokowi dan PSI sama-sama menganut paham nasionalis. Berbeda halnya jika Jokowi bergabung dengan PPP. Jokowi yang nasionalis tentu akan menemui perbedaan dengan PPP yang menganut paham religius," ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (7/5/2025).

Menurut Jamiluddin, jika Jokowi menerima tawaran dari PPP, maka ia akan dinilai sebagai sosok yang hanya mencari jabatan tanpa mempertimbangkan ideologi politiknya.

"(Jika menerima pinangan PPP) Jokowi akan dianggap sebagai sosok yang menerima jabatan apa saja, tanpa memperhatikan kesesuaiannya," ungkapnya.

Meskipun terdapat kesamaan ideologi, Jamiluddin berpendapat bahwa faktor usia membuat Jokowi terkesan kurang cocok untuk memimpin PSI, mengingat partai tersebut identik dengan kalangan muda.

Saat ini, jabatan ketua umum PSI dipegang oleh Kaesang Pangarep, yang dianggap masih muda.

"Meskipun secara ideologis Jokowi cocok untuk memimpin PSI, namun dari segi usia, tetap saja dinilai kurang sesuai. Sebagai partai yang identik dengan anak muda, idealnya PSI dipimpin oleh sosok yang muda pula. Jadi, jika Jokowi memimpin PSI, tentu akan terlihat kurang lazim," jelasnya.

“Oleh karena itu, idealnya PSI dipimpin oleh anak muda," sambungnya.