1 Juni 2025: Hari Lahir Pancasila & Makna Mendalamnya

Admin

08/06/2025

5
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Akhir pekan ini terasa istimewa karena tepat pada hari Minggu (1/6/2025), kita memperingati Hari Lahir Pancasila. Ya, setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia senantiasa merayakan momentum bersejarah ini.

Perlu diketahui, peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki kaitan erat dengan sejarah pembentukan Panitia Sembilan. Lantas, apa sebenarnya Panitia Sembilan itu?

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Panitia Sembilan memainkan peran krusial dalam merumuskan Pancasila. Inilah yang menjadi dasar peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tahunnya.

Panitia Sembilan dibentuk setelah berakhirnya sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atas inisiatif dari Ir. Soekarno.

Panitia Sembilan bertugas menyusun serta mengesahkan rumusan dasar negara yang tertuang dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. Anggota-anggotanya antara lain Soekarno sebagai Ketua, Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua, serta Muhammad Yamin sebagai anggota.

Kemudian, untuk tahun 2025, tema Hari Lahir Pancasila yang diangkat adalah "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Tema ini mengandung makna yang sangat mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemilihan tema Hari Lahir Pancasila tahun 2025 ini tentu bukan tanpa alasan. Di tengah derasnya arus globalisasi dan berbagai tantangan yang dihadapi, penguatan ideologi Pancasila menjadi semakin penting.

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, perlu terus diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuan utama dari tema ini adalah untuk membumikan Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa yang kokoh dan tak tergoyahkan. Dengan Pancasila yang kuat, diharapkan Indonesia mampu menghadapi berbagai rintangan serta membangun masa depan yang lebih gemilang.

Berikut adalah sejarah singkat 1 Juni Hari Lahir Pancasila yang dihimpun oleh Tim News MasterV:

Hari Lahir Pancasila dirayakan setiap tanggal 1 Juni. Peringatan ini tak lepas dari sejarah pembentukan Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan dibentuk setelah sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) selesai, atas inisiatif Ir. Soekarno. Panitia Sembilan memiliki peranan penting dalam menyusun dan mengesahkan rumusan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945.

Berikut adalah tokoh-tokoh yang tergabung dalam Panitia Sembilan:

1. Soekarno (Ketua)

Sebagai Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno menjadi penggagas utama pembentukan Panitia Sembilan, serta menjabat sebagai Ketua.

Beliau juga memegang peranan sentral dalam perjuangan melawan penjajah. Soekarno menempuh pendidikan tinggi di Technische Hoge School Bandung, yang membuatnya memiliki wawasan politik yang sangat luas.

2. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)

Bung Hatta dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan proklamator Kemerdekaan RI bersama dengan Soekarno. Kiprah Bung Hatta di dunia politik sudah dimulai sejak lama, seperti di Jong Sumatranen Bond (JSB), di mana ia terpilih menjadi bendahara JSB wilayah Padang pada tahun 1916.

Saat merumuskan Pancasila, Hatta mengusulkan perubahan pada sila pertama Piagam Jakarta yang semula berbunyi 'Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya' menjadi 'Ketuhanan yang Maha Esa'. Usulan ini disetujui dan menjadi sila pertama Pancasila yang kita kenal hingga saat ini.

3. Muhammad Yamin (Anggota)

Selain dikenal sebagai anggota Panitia Sembilan, Mohammad Yamin juga merupakan salah satu tokoh utama perumus Sumpah Pemuda. Beliau juga dikenal sebagai penyair yang memberikan banyak inovasi dalam perkembangan sastra Indonesia.

4. Achmad Soebardjo (Anggota) Achmad Soebardjo adalah seorang diplomat ulung yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pertama Indonesia. Keaktifannya dalam Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan mencerminkan komitmennya terhadap kemerdekaan dan perdamaian dunia.

5. Mr. A.A Maramis (Anggota) Mr. A.A. Maramis adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus anggota KNIP. Beliau turut terlibat dalam perumusan Piagam Jakarta dan pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia.

Kontribusinya terhadap keuangan negara menjadi salah satu fondasi penting bagi ekonomi nasional pada masa-masa awal kemerdekaan. Beliau juga berperan besar dalam pencetakan uang kertas pertama Indonesia, yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI).

6. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)

Abdoel Kahar Moezakir adalah seorang sarjana pendidikan teknik mesin yang aktif dalam berbagai kegiatan politik dan organisasi seperti HMI dan AMPI. Pada tahun 2019, beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya.

7. K.H. Wahid Hasyim (Anggota)

K.H. Wahid Hasyim memiliki latar belakang pendidikan pesantren yang kuat. Selain menjadi anggota perumusan dasar negara, beliau juga dipercaya menjabat sebagai Menteri Agama dalam beberapa periode pemerintahan.

8. Agus Salim (Anggota)

H. Agus Salim adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ketiga menggantikan Sutan Sjahrir. Beliau juga dikenal sebagai seorang penulis ulung dan telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

9. Abikusno Tjokrosujoso (Anggota)

Abikusno Tjokrosujoso pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum. Bersama dengan Wahid Hasyim dan Sirajuddin Abbas, beliau mendirikan Liga Muslimin Indonesia pada tanggal 30 Agustus 1952.

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Untuk tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Tema ini mengandung makna yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia.

Tema tersebut mengandung pesan yang kuat tentang betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi berbagai perbedaan pendapat dan tantangan, Pancasila hadir sebagai landasan bersama yang mempersatukan seluruh elemen bangsa.

Selain itu, tema ini juga menekankan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial harus menjadi pedoman dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil.

Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa, yaitu Indonesia Raya yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 akan diselenggarakan di berbagai tingkatan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.

Upacara ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila serta memperkuat komitmen untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan, peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 ini dapat menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan.

Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi bangsa yang semakin kuat, maju, dan jaya di masa depan.