DEPOK, MasterV – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok menggulirkan wacana merapikan kabel udara yang semrawut dan membahayakan.
Tahun ini, melalui Bidang Bina Konstruksi, Pemkot Depok mulai melakukan survei awal bersama operator jaringan utilitas untuk relokasi kabel ke bawah tanah.
“Relokasi kabel udara ke dalam tanah akan dilakukan setelah tercapai kesepakatan mengenai penempatan dan jumlah kabel atau jaringan yang terlibat. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor menjadi kunci,” ujar Kepala Bidang Bina Konstruksi DPUPR Kota Depok, Denny Setiawan, Rabu (11/6/2025), dikutip dari Antara.
Pernyataan itu menunjukkan proyek ini masih dalam tahap koordinasi. Sedangkan DPUPR mengklaim telah melakukan survei awal di beberapa titik rawan kabel semrawut.
Beberapa titik itu yakni Jalan Raya Sawangan, Jalan Pramuka Raya, dan Jalan Pramuka II.
Di Jalan Raya Sawangan misalnya, rencana relokasi sepanjang lebih dari 1.500 meter dibagi ke sisi timur dan barat jalan.
“Selain itu, kami juga melakukan survei di Jalan Pramuka Raya, dengan rencana relokasi di sisi utara sepanjang kurang lebih 105 meter, serta di Jalan Pramuka II di sisi selatan sepanjang sekitar 80 meter,” kata Denny.
Denny menambahkan, penyesuaian teknis dan koordinasi dengan operator seperti PLN, PDAM, PGN, hingga vendor internet terus dilakukan.
Namun, belum ada kepastian kapan pekerjaan fisik dimulai, dan sejauh mana pemerintah bisa menekan operator untuk menertibkan jaringan mereka.
“Kegiatan ini kami lakukan bersama perwakilan dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kota Depok, PLN, PDAM, PGN, operator internet, serta sejumlah vendor,” jelasnya.
Proyek relokasi kabel ke bawah tanah ini rencananya akan dilaksanakan di tujuh titik prioritas sepanjang tahun 2025.
Titik relokasi kabel udara di Depok mencakup Jalan Tapos, Raya Kartini, Radar Auri, Serua Raya, Raya Sawangan, Margonda (Jalan Juanda), dan Komjen Pol M Jasin (Akses UI-Flyover UI).
