Caketum PPP: Kader Jatim Prioritaskan Lolos DPR 2029!

Admin

08/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menyelenggarakan muktamar partai pada Agustus 2025. Salah satu agenda krusialnya adalah pemilihan calon ketua umum, di mana sejumlah nama, baik dari internal maupun eksternal partai, mulai mencuat ke permukaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Nurul Huda, Anggota Fraksi PPP DPRD Provinsi Jawa Timur, menyatakan tidak mempermasalahkan figur yang akan menakhodai partainya. Akan tetapi, ia menekankan pentingnya target yang jelas, yakni membawa partai berlambang Ka’bah ini kembali mengamankan kursi di DPR pada Pemilu 2029.

“Esensinya adalah, siapapun yang terpilih menjadi ketua, harus mampu membenahi dan mengantarkan PPP kembali ke parlemen (DPR RI),” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Sabtu (31/5/2025).

Huda menegaskan bahwa PPP adalah partai yang inklusif, sehingga setiap individu berpotensi untuk berkontestasi dalam bursa caketum.

“PPP ini, kan, partai yang terbuka. Dengan demikian, siapapun memiliki hak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan dalam Muktamar partai,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPW PPP Jakarta, Belly Bilalu, turut menyampaikan pendapatnya mengenai ramainya bursa calon ketua umum partai yang diramaikan oleh tokoh-tokoh eksternal. Menurutnya, hal ini merupakan sinyal positif, terutama dengan munculnya nama Amran Sulaiman dan Anies Baswedan dalam perbincangan.

“Sosok ketua umum mendatang hendaknya mampu menciptakan efek kejut positif yang signifikan di mata masyarakat Indonesia. Artinya, PPP membutuhkan figur ketua umum yang memiliki paket komplit,” ungkap Belly dalam keterangan yang diterima pada Sabtu (31/5/2025).

Belly menjelaskan bahwa “paket komplit” mencakup figur yang religius, dekat dengan ulama dan santri, serta diterima oleh semua kalangan, termasuk kaum muda. Selain itu, sosok tersebut juga harus kreatif dalam merangkul dan membuka diri terhadap seluruh komponen internal dan eksternal PPP.

“Figurnya juga harus kuat dan loyal secara finansial untuk mendukung program-program perjuangan yang bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Belly meyakini bahwa jika PPP ingin kembali eksis, maka sudah selayaknya untuk membuka diri dengan merangkul semua pihak dan bertransformasi menjadi partai yang lebih inklusif, namun tetap berpegang teguh pada khittoh perjuangan dan jati diri partai.

Sejalan dengan itu, Wakil Ketua DPW PPP DKI lainnya, Ichwan Zayadi, menyatakan bahwa perubahan PPP adalah keniscayaan, dan hal tersebut dimulai dari perubahan sosok ketua umum PPP di masa mendatang.

Menambahkan perspektif rekan separtainya, Dedy Kurnyawan, selaku Pengurus DPW PPP Jakarta, menyarankan agar tidak ada lagi perdebatan mengenai kegagalan PPP yang tersingkir dari Senayan karena tidak memenuhi ambang batas parlemen. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membawa PPP menjadi lebih baik di masa depan.

“Yang terpenting saat ini adalah menatap ke depan untuk kembali merebut suara rakyat. Oleh karena itu, fokusnya adalah mencari pemimpin yang memiliki figur kuat dan amunisi yang kuat untuk menyongsong Pemilu Tahun 2029,” pungkasnya.