Ketum PPP dari Luar? Kader Ragukan Elektabilitas!

Admin

09/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Wahyudin, selaku Ketua DPC PPP Jakarta Barat, turut memberikan tanggapannya terkait situasi internal partainya yang tengah mencari sosok ketua umum menjelang Muktamar mendatang. Fokus utama tanggapannya adalah pandangan M Romahurmuziy (Rommy), Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang berencana untuk menggandeng figur eksternal partai.

Wahyudin menyatakan bahwa upaya serupa yang digagas oleh Rommy sebelumnya, menurutnya, telah dilakukan dan terbukti tidak mampu mengantarkan PPP kembali ke parlemen. Ia mencontohkan penunjukan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional PPP pada tahun 2024.

“Kita sudah menghadirkan tokoh sekaligus ‘tauke’ Sandiaga Uno, kita posisikan sebagai calon presiden, bahkan wakil presiden, hingga ketua Bappilu, namun hasilnya tidak memberikan dampak signifikan pada elektoral,” ungkap Wahyudin seperti yang dikutip pada Minggu (1/6/2025).

Wahyudin menyangsikan motif Rommy dalam mencari calon ketua umum PPP dari kalangan eksternal semata-mata demi kepentingan partai. Sebaliknya, ia menduga bahwa Rommy memiliki agenda tersembunyi yang lebih berorientasi pada keuntungan pribadi.

“Benarkah pencarian ketua umum dari luar partai ini semata-mata demi PPP? Atau justru demi memuluskan jalan Rommy untuk tetap menjadi bagian penting di DPP PPP kedepannya?” tanyanya retoris.

Dia berkeyakinan bahwa beberapa tokoh yang didekati oleh Rommy masih memiliki integritas, sehingga tidak akan mudah tergiur oleh rayuan tersebut.

“Saya percaya tokoh-tokoh tersebut memiliki rasa malu. Tidak mungkin mereka tiba-tiba menjadi ‘Imam’ di rumah atau partai orang lain,” jelasnya.

Wahyudin juga meyakini bahwa mayoritas kader partai tidak mendukung langkah Rommy untuk menghadirkan calon ketua dari luar. Menurutnya, Rommy hanya berupaya mencari perhatian dan meningkatkan pamor politiknya.

“Siapa yang menginginkan calon eksternal? Rommy melakukan kesalahan besar jika mengatasnamakan PPP,” tegasnya.

M Romahurmuziy atau Rommy, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, mengakui telah melakukan pendekatan terhadap sejumlah tokoh untuk bersedia menjadi calon Ketua Umum PPP. Beberapa nama yang disebut adalah Jenderal Dudung Abdurachman hingga Anies Baswedan.

Namun, Rommy mengungkapkan bahwa saat ini, nama Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI, menjadi kandidat terkuat untuk maju dalam Muktamar PPP yang dijadwalkan pada bulan September mendatang.

“Saya berupaya membujuk banyak tokoh yang saya nilai memiliki kemampuan, baik karena popularitasnya maupun sumber dayanya. Oleh karena itu, nama-nama yang muncul beragam, mulai dari Pak Sandi Uno, Gus Ipul, Pak Dudung, Pak Marzuki Alie, Pak Agus Suparmanto, hingga Pak Amran. Bahkan, Mas Anies Baswedan pun pernah saya ajak bicara untuk bersedia bergabung dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu,” papar Rommy.

Rommy menjelaskan bahwa target untuk kembali ke Senayan membutuhkan logistik yang signifikan, sehingga ia mencari tokoh sekaligus ‘tauke’ seperti Amran yang merupakan seorang pengusaha sukses.

“Untuk mengembalikan PPP ke Senayan pada Pemilu 2029, kami memang mencari tokoh yang sekaligus memiliki kemampuan finansial. Pak Amran adalah seorang pengusaha yang sukses. Hanya saja, kesuksesan bisnisnya kurang mendapatkan publikasi,” jelasnya.

Rommy mengaku telah berulang kali meyakinkan Amran untuk bersedia maju sebagai Caketum. Ia bahkan harus terbang ke Makassar untuk bertemu dengan Amran.

“Saya sampai harus pergi ke Makassar untuk meyakinkan beliau. Hingga saat ini, Pak Amran masih dalam posisi ‘wait and see’. Hal ini murni disebabkan oleh kesibukannya sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah,” tuturnya.

“Apakah Pak Amran benar-benar akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Masih ada cukup waktu untuk kejutan-kejutan lainnya,” pungkasnya.